CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.954   -94,00   -0,59%
  • IDX 7.228   13,54   0,19%
  • KOMPAS100 1.105   2,36   0,21%
  • LQ45 877   1,75   0,20%
  • ISSI 219   0,82   0,38%
  • IDX30 449   0,77   0,17%
  • IDXHIDIV20 541   1,37   0,25%
  • IDX80 127   0,24   0,19%
  • IDXV30 136   0,71   0,52%
  • IDXQ30 150   0,31   0,21%

Kinerja peritel produk ponsel masih tumbuh


Jumat, 03 Mei 2013 / 07:17 WIB
Kinerja peritel produk ponsel masih tumbuh
ILUSTRASI. 10 Saham berikut paling banyak dijual asing pekan ini, analis rekomendasi beli


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Kinerja keuangan emiten ritel produk telekomunikasi selama kuartal I 2013 bervariasi. Dari tiga emiten yang telah merilis kinerja keuangannya, hanya PT Erajaya Swasembada Tbk yang mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih di tiga bulan pertama tahun ini.

Pendapatan Erajaya menyusut 7,48% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,93 triliun di kuartal I 2013. Direktur Pemasaran dan Komunikasi Erajaya Swasembada, Djatmiko Wardoyo, menilai ada tiga hal yang menyebabkan penjualan menyusut. Pertama, banjir yang melanda ibukota Jakarta pada Januari lalu menyebabkan distribusi dan logistik terhambat. "Jakarta adalah pusat distribusi dan logistik dalam bisnis penjualan ritel telekomunikasi," kata dia kepada KONTAN, Kamis (2/5).

Kedua, aturan tentang pembatasan izin impor ikut menekan penjualan. Lewat Permendag Nomor 82 Tahun 2012, pemerintah membatasi Importir Terdaftar hanya boleh memperdagangkan atau memindahtangankan produk kepada distributor. Sedangkan kepada konsumen atau peritel dilarang.

Padahal, selama ini importir umumnya bertindak sebagai distributor sekaligus peritel. Sebelumnya Erajaya dan dua anak usahanya adalah pengimpor sekaligus distributor sejumlah merek telepon seluler dan komputer tablet. Erajaya memegang merek Nokia. Kemudian anak usaha Erajaya, PT Teletama Artha Mandiri, memegang merek Blackberry, Samsung, Sony Mobile, LG, HTC, Motorola dan Venera. Anak usaha Erajaya lainnya, PT Sinar Eka Selaras, menggarap merek Apple, Acer dan Dell. "Meski aturan ini mulai berlaku Maret, kami antisipasi sejak awal tahun. Jadi hal ini mempengaruhi penjualan di kuartal pertama," ujar Djatmiko.

Alasan ketiga adalah banyak vendor ponsel ternama meluncurkan produk teranyar di akhir kuartal pertama dan kuartal kedua tahun ini. Tengok saja BBZ10, HTC One, Sony Xperia Z yang baru meluncur. Biasanya produk terbaru inilah yang mendongkrak penjualan. "Kuartal satu memang trennya slow down. Season yang paling tinggi itu ada di kuartal tiga," kata dia.

Peritel lainnya, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk justru mencetak pertumbuhan pendapatan 21,52% (YoY) menjadi Rp 1,98 triliun di kuartal I 2013. Pendapatan terbesar Tiphone masih ditopang penjualan vocer yang mencapai Rp 1,75 triliun. Tahun ini, emiten berkode saham TELE menargetkan pendapatan Rp 13 triliun dan laba bersih Rp 325 miliar.

Sebelumnya, Direktur Utama Tiphone, Lily Salim menyatakan akan memperbesar kontribusi penjualan produk ponsel. TELE membidik penjualan 1,5 juta-1,6 juta unit ponsel. "Kami akan perbesar kontribusi penjualan dari ponsel pintar menjadi 20% dari 10%," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×