Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
Head of Investor Relations Blue Bird Michael Tene menjelaskan, masalah utama BIRD di semester I-2020 adalah pandemi Covid-19 yang membuat adanya kebijakan PSBB di Indonesia. Mobilitas masyarakat yang terbatas tentu berdampak juga pada performa BIRD.
Kendati demikian, Michael mengungkapkan, kinerja BIRD secara bulanan mulai tumbuh pada Mei dan Juni 2020 meski belum kembali ke posisi seperti di bulan Januari dan Februari tahun ini.
“Kalau kami lihat tren pertumbuhan bulan per bulan ini masih cukup kuat sehingga kami yakin kami sudah dalam recovery trajectory yang solid,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Rabu (29/7).
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) klaim pemintaan naik signifikan selama PSBB transisi
Nah, sebagai salah satu strategi perusahaan untuk dalam mendongkrak kinerja keuangan di tahun ini adalah melirik ke lini usaha baru yaitu bisnis logistik.
Michael mengungkapkan, BIRD akan masuk ke bisnis logistik baik ritel maupun business to business (B2B). Investasi menurutnya juga tetap dilakukan di sisi teknologi sesuai kebutuhan perusahaan.
“Kami juga sudah mulai mengimplementasikan QR Code di dalam taksi dengan menggunakan QRIS sehingga memudahkan customer dalam melakukan pembayaran,” paparnya.
Selain itu, BIRD juga melakukan strategi dengan memastikan layanannya tersedia dan mudah didapatkan serta memastikan protokol kesehatan yang ketat dalam setiap layanan BIRD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News