Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) menyambut baik kenaikan harga komoditas timah di pasar global. Sebagai gambaran, harga timah dunia di bursa London Metal Exchange (LME) tercatat mencapai US$ 32.353 per metrik ton, pada Minggu (14/4) sore.
Pada Selasa (16/4) sore, harga timah masih bertengger di level US$ 32.230 per metrik ton alias naik 7,98% secara mingguan.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Abdullah Umar mengatakan kenaikan harga timah global akan memberikan efek positif baik jangka pendek maupun jangka panjang pada Perseroan.
“Tapi efek positif jangka panjang tidak hanya persoalan kenaikan harga, yang tidak kalah penting adalah bagaimana iklim pertimahan di Indonesia dapat berjalan dengan tata kelola yang sehat sehingga produk ekspor timah Indonesia dapat semakin diperhitungkan dalam hal mempengaruhi pergerakan harga timah dunia,” ungkapnya kepada Kontan, Selasa (16/4).
Baca Juga: Temas (TMAS) Bidik Target Pendapatan Rp 5 Triliun pada 2024
Dengan kenaikan harga timah, Abdullah juga mengatakan perusahaan juga telah mencanangkan strategi kinerja yang harus dilaksanakan dengan maksimal.
“Ini menjadi target utama dalam mendongkrak kinerja. Angka penjualan yang tinggi bisa mendongkrak pendapatan TINS di tahun 2024 dengan target pendapatan naik sebesar 70%-75% dari pendapatan tahun sebelumnya,” tambahnya.
Kemudian terkait kapasitas produksi, ia mengatakan TINS menargetkan produksi logam timah kurang lebih 30.000 Metrik Ton di sepanjang tahun 2024.
Untuk memaksimalkan kinerja, perseroan ungkapnya juga telah melakukan beberapa strategi untuk meminimalisir dampak negatif dari maraknya tambang timah ilegal.
“Perseroan terus melakukan mitigasi risiko terkait isu illegal mining seperti penguatan Good Corporate Governance, penguatan kebijakan tata kelola program kemitraan, serta pengetatan aturan dan pengamanan di konsesi perusahaan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News