Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan total produksi perikanan akan mencapai 38,3 juta ton di tahun depan. Kinerja ini berasal dari perikanan tangkap, perikanan budidaya dan rumput laut.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, komposisi target produksi perikanan tersebut berasal dari 8,4 juta ton perikanan tangkap, 10,36 juta ton perikanan budidaya dan 19,54 juta ton rumpur laut.
Sedangkan data kinerja produksi perikanan terkini hingga September 2018 untuk perikanan tangkap laut telah mencapai 4,95 juta ton alias naik 4,19% dari periode sama tahun lalu. Kemudian hasil ikan perairan umum daratan alias dari perairan tawar telah mencapai 389.151 ton.
Susi optimistis target tahun 2019 bisa dicapai dan kinerja 2018 bisa ditutup dengan bagus. Alasannya tren pertumbuhan produksi ikan terus naik dan momentum penangkapan perikanan di akhir tahun sangat baik. "Biasanya musim tangkap ikan, di barat dan timur mulai Oktober-November, jadi kuartal akhir akan tingi sekali," katanya, Senin (17/12).
Kemudian walau awal tahun sudah akan landai, Susi memperkirakan pada bulan Januari 2019 bakal ada kenaikan produksi tangkap ikan hingga diatas 500.000 ton.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar menyampaikan, terdapat sejumlah komoditas perikanan tangkap yang paling menarik dan potensial. "Tuna, tongkol dan cakalang, dan untuk perairan umum ada bandeng dan patin," katanya.
Menurutnya, sisi perikanan tangkap akan terus membaik karena pihak KKP sudah lebih ketat dalam memberikan izin kapal dan penertiban laporan logbook kapal.
Kemudian dengan menertibkan laporan ini, KKP telah mendata selisih hasil tangkap yang didata dan yang sesungguhnya dari 1.500 kapal dalam beberapa bulan terakhir dan mendapatkan tambahan laporan tangkapan. "Potensi yang dulu tidak dilaporkan sudah mencapai 315.000 ton, dan jumlah ini naik terus," kata Zulficar.
Sedangkan dalam sisi perikanan budidaya, Sekretaris Jenderal KKP Nilanto Perbowo menyampaikan KKP telah berupaya memperbaiki komoditas rumput laut dengan pengadaan sumber kultur yang lebih tepat. "Ada perbaikan root stock, menggunakan kultur jaringan unggulan," katanya.
Pasalnya, untuk komoditas rumput laut terdapat kekhawatiran pergeseran iklim akibat efek perubahan cuaca ekstrem menyebabkan munculnya ombak besar dan es yang merusak rumput laut.
Menurutnya, hingga kuartal III 2018 produksi rumput laut telah mencapai 7,57 juta ton dengan nilai ekspor dari Januari-Oktober mencapai US$ 241,59 juta dan volume 175.640 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News