Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SERANG. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi ikan. Bahkan KKP menepis rumor yang beredar kalau sebagian korban tsunami di Pandeglang, Serang, Baten ada yang dimakan ikan di laut. Karena itu, masyarakat ditakuti untuk tidak makan ikan.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Rifky Effendi Hardijanto meminta agar masyarakat yang terdampak bencana tsunami tidak ragu mengkonsumsi ikan. Menurutnya, sejatinya tidak ada yang mau ada bencana apalagi seperti tsunami.
Tapi belakangan ini sering didengar bersama beberapa wilayah atau daerah di Indonesia terkena dampak bencana tsunami. Bahkan adanya bencana tsunami ini muncul berita hoaks yang menyebutkan ikan makan korban tsunami, makanya itu yang harus kita luruskan.
"Itu semua berita bohong, makanya kami (KKP) terus mengedukasi masyarakat tidak ada hubungannya antara bencana tsunami dengan makan ikan,” kata Rifky kepada Wartawan, di Pandeglan, Serang, Banten dalam siaran pers, Jumat (1/2).
Menurut Rifky, saat ini banyak isu yang beredar di masyarakat bahwa ikan laut hasil tangkapan nelayan mengkonsumsi tubuh korban tsunami, akhirnya timbul keraguan di masyarakat untuk mengkonsumi ikan laut. “sekali lagi itu berita hoax,” tandasnya.
Ia menjelaskan, kegiatan makan ikan sejatinya kegiatan reguler yang biasa dilakukan untuk mendorong konsumsi ikan nasional. Karena itu, ia menegaskan, bahwa isu ikan laut makan korban tsunami adalah persepsi yang salah.
Ia pun berharap, konsumsi makan ikan di Kabupaten Pandeglang bisa terus meningkat tiap tahun yang awalnya hanya 25 kilogram per tahun bisa terus naik.
Lebih jauh, Rifky tak menampik pasca bencana tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, para nelayan mengalami trauma dan mengakibatkan ratusan perahu nelayan rusak.
Beri bantuan alat tangkap.
Karenanya, guna mendukung para nelayan untuk melaut lagi pasca tsunami, Rifky bilang, pihaknya akan memberikan bantuan alat tangkap dan menginstuksikan BUMN datang ke Pandeglang membeli ikan tangkapan nelayan, karena dikhawatirkan isu yang beredar memengaruhi daya beli masyarakat terhadap ikan laut.
“Saya tahu, pasti para nelayan ada trauma. Tapi pasti mereka harus fokus pada kehidupan keluarganya. Karenanya KKP memberikan bantuan berupa alat tangkap bagi nelayan yang alat tangkapnya rusak akibat tsunami,”imbuhnya.
Menurutnya hal Ini menjadi perhatian pemerintah bersama sama dengan komponen masyarakat lainnya untuk segera me-recovery. Memang kekuatan anggaran pemerintah dalam memberikan dukungan pergantian alat tidak akan mampu memenuhi semuanya maka mengajak seluruh komponen bangsa,” ujar Rifky.
Menurutnya, nelayan-nelayan yang mampu diharapkan segera melaut. Kita harapkan kesejahteraan nelayan ini semakin baik setahun terakhir ini. Mudah mudahan mereka dapat kembali melaut atas kekuatan mereka sendiri.
Rifky mengklaim, hingga sebulan lebih pasca-tsunami Pandeglang ini, KKP pun terus menyalurkan bantuan. Namun, ia pun berharap ada kegiatan CSR dari perusahaan, BUMN, dan masyarakat lainnya agar lebih membantu meringankan beban para korban tsunami Pandeglang.
Di kesempatan yang sama, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan KKP kepada Kabupaten Pandeglang.
“Saya mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada ibu Menteri Susi Pudjiastuti karena sudah menurunkan dirjen-dirjennya, dari lima dirjen sudah ada tiga dirjen yang datang ke Pandeglang untuk penanganan korban tsunami dan juga para pengungsi,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News