Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. RPX Logistic bekerjasama dengan 35 Brand UMKM Palembang menyelenggarakan Festival Jajan Pempek untuk menguatkan perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Selain itu RPX ingin mengembangkan kembali entitas mereknya sebagai pionir pengiriman logistik terpadu (One Stop Logistic) dengan pengalaman lebih dari 37 tahun di Indonesia.
Event Festival Jajan Pempek digelar pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 28-29 Mei 2022 di Ubud Paradise Living World Alam Sutra. Tidak hanya Pempek, pengunjung bisa menemukan berbagai jenis kuliner dan kerajinan tradisional khas Palembang lainnya.
CEO RPX Group Taufick D Mochtar menyatakan pihaknya memang terpanggil untuk mengembangkan potensi UMKM di Indonesia yang demikian besar sehingga perusahaan yang semula memang lebih banyak bermain di layanan perusahaan (b2b) kini juga menggarap ritel (c2c).
"Kami baru saja meluncurkan aplikasi berbasis online Kiriman Express untuk memudahkan UMKM lokal. Dengan layanan ini, penjual bisa mengirim produk ke seluruh dunia. Mereka juga bisa memanfaatkan layanan pick-up untuk mengirim paket tanpa harus datang ke gerai," kata Taufick, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/5).
Taufick juga mengungkapkan RPX saat ini memiliki sembilan unit usaha lain yang saling terintegrasi untuk menjawab kebutuhan logistik meliputi e-commerce, pergudangan logistik, pengiriman internasional, pengiriman domestik, distribusi, kargo internasional, layanan kepabeanan (custom clearance), gudang transit, dan layanan digital (enabler).
Taufick berharap dengan hadirnya RPX sebagai one stop logistic (OSL) maka pelaku bisnis khususnya UMKM tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan logistik karena RPX menyediakan solusi dari hulu hingga hilir (end to end solution) dalam satu perusahaan yang sama.
RPX baru saja meluncurkan aplikasi berbasis online bernama “Kiriman Express” untuk memudahkan urusan logistik para UMKM lokal. Dengan Kiriman Express, para penjual bisa mengirimkan produk mereka ke seluruh penjuru Indonesia. Mereka juga bisa memanfaatkan layanan pick-up untuk mengirim paket tanpa harus datang ke gerai.
Melalui event ini, selain membawa kelezatan kuliner legendaris Indonesia, kami berharap dapat membantu para penjaja kuliner – khususnya kuliner lokal dari Sumatera Selatan – untuk semakin dikenal luas, baik dalam negeri maupun ke kancah dunia. Dengan demikian, acara ini dapat turut mendukung sepak terjang mereka dalam memajukan ekonomi kreatif tanah air.
Event ini dimulai dengan acara pembukaan yang terdiri dari sambutan-sambutan, di antaranya sambutan dari perwakilan Gubernur Sumatera Selatan, perwakilan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), CEO RPX Logistic, dan juga Ketua Asppek sebagai asosiasi yang menaungi UMKM Lokal Palembang.
Menurut Kemenparekraf (melalui website resminya www. https://kemenparekraf.go.id/), Sub sektor kuliner memberikan kontribusi yang cukup besar, yaitu 30% dari total pendapatan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Industri kuliner mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang, oleh karena itu pemerintah akan mendukung sub sektor ini supaya lebih maju.
Asal tahu saja, selama dua hari, ribuan masyarakat antusias mengunjungi sekitar 40 booth pempek dari berbagai brand baik yang sudah dikenal secara umum mapun yang terbilang awam. Tak kuramg dari 8 ton pempek pun ludes terjual, baik yang dimakan di lokasi (dine in) maupun yang dibawa pulang (take away)
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kreatif Sumatera Selatan, Aufa Syahrizal menargetkan pempek yang saat ini sudah mendapat sertifikat warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI bisa mendapat pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) seperti halnya dengan tempe dan jamu yang sudah mendunia.
Aufa mengatakan agar diakui UNESCO, jajanan pempek harus kerap disertakan dalam ajang internasional seperti belum lama ini mengikuti festival kuliner di Berlin, Jerman, dengan harapan ke depan bisa menjadi panganan universal yang tidak saja disukai masyarakat Sumatera Selatan saja tetapi juga di Indonesia bahkan dunia.
Sedangkan Deputi Bidang Pembangunan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Vinsensius Jemadu mengatakan program "Indonesia Spice Up The World" (ISUTP) terus digulirkan untuk mengembangkan kuliner tradisional Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News