kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kompensasi untuk kenaikan TDL rampung bulan depan


Selasa, 06 Mei 2014 / 14:01 WIB
Kompensasi untuk kenaikan TDL rampung bulan depan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi pembayaran dengan memindai?QRIS OCTO Mobile di LOTTE Mart Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (5/5/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kementerian perindustrian menargetkan pembahasan kompensasi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) untuk industri ditargetkan selesai bulan depan.

MS Hidayat, Menteri Perindustrian bilang, kompensasi untuk industri itu dilakukan dalam rangka relaksasi pasc a kenaikan TDL. "Kompensasi dalam rangka menanggulangi kerugian yang ditimbulkan dari kenaikan TDL di industri," ujar Hidayat pada Selasa (6/5).

Bentuk dari kompensasinya akan berbeda-beda, tergantung dari sektornya. Hidayat bilang, kompensasi akan diberikan kepada sektor industri yang mengalami perlambatan atau penurunan kinerja akibay kenaikan TDL.

Sektor-sektor yang akan mendapatkan kompensasi itu diantaranya adalah; semi konduktor, besi baja, tekstil, petrokimia, semen, dan lain-lain.  Soal bentuk kompensasi, pemerintah kata Hidayat juga menampung saran dari industri terkait.

"Karena kami tidak bisa bikin industri dapat cicilan pembayaran kenaikan TDL yang lebih panjang, jadi kami coba, ada masukan dari asosiasi juga, untuk memberikan kompensasi," ujar Hidayat.

Saran dan masukan kompensasi tersebut nantinya akan dibahas di unit teknis di Kemenperin.  Setelah itu, Kemenperin kemudian berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan terkait bentuk kompensasi tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×