kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Konferensi Kakao Internasional digelar di Bali


Kamis, 15 Mei 2014 / 16:51 WIB
Konferensi Kakao Internasional digelar di Bali
ILUSTRASI. Pelaku usaha menyatakan belum siap jika ekspor bijih atau bahan mentah bauksit akan dilarang pada Juni 2023. (KONTAN/Dimas Andi Shadewo)


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sebagai negara yang berperan penting dalam menyediakan pasokan kakao dunia, Indonesia berperan aktif dalam forum–forum yang bersifat domestik dan internasional. Salah satu  kegiatan rutin yang diikuti selama ini adalah Konferensi Kakao Internasional.  

Konferensi Kakao Internasional diselenggarakan untuk ke-6 kalinya dan pada tahun ini berlangsung pada 15–16 Mei 2014 di Nusa Dua, Bali. Tujuan dari konferensi kali ini ialah  memberdayakan para petani kecil dalam mendukung keberlanjutan industri kakao. 

Pemerintah Indonesia sebagai pemain terkemuka diindustri kakao global dan telah mampu menempatkan diri untuk memprioritaskan dan fokus terhadap aspek keberlanjutan industri sejalan   dengan kesejahteraan petani kakao.

"Tugas utama dalam meningkatkan kesejahteraan petani kakao ialah mendukung peningkatan produktivitas para petani melalui peningkatan praktik pertanian kakao secara berkelanjutan," jelas  Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dalam siaran persnya, Kamis (15/5). 

Pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan pendapatan nasional melalui sisi ekspor, salah satunya dengan meningkatkan kehadiran kakao Indonesia di pasar internasional. Indonesia  tidak hanya mengekspor biji kakao guna membantu pemenuhan kebutuhan global, namun juga mendorong ekspor produk olahan yang masih memiliki potensi luar biasa di pasar global, terutama  produk kakao seperti biji kakao yang difermentasi (fermented beans), coklat bubuk (cocoa powder), dan minuman keras (liquors). 

Kebijakan perdagangan, terutama aturan pajak ekspor yang sangat kondusif telah memberikan insentif  bagi para petani dan produsen kakao untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas   berdasarkan praktik terbaik internasional, serta menarik investor global dalam 3-5 tahun terakhir. 

Hasilnya, industri kakao Indonesia merupakan salah satu sektor yang dapat dibanggakan karena telah berhasil mempromosikan ekspor bernilai tinggi dan menyeimbangkan antara kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×