Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sebagai negara yang berperan penting dalam menyediakan pasokan kakao dunia, Indonesia berperan aktif dalam forum–forum yang bersifat domestik dan internasional. Salah satu kegiatan rutin yang diikuti selama ini adalah Konferensi Kakao Internasional.
Konferensi Kakao Internasional diselenggarakan untuk ke-6 kalinya dan pada tahun ini berlangsung pada 15–16 Mei 2014 di Nusa Dua, Bali. Tujuan dari konferensi kali ini ialah memberdayakan para petani kecil dalam mendukung keberlanjutan industri kakao.
Pemerintah Indonesia sebagai pemain terkemuka diindustri kakao global dan telah mampu menempatkan diri untuk memprioritaskan dan fokus terhadap aspek keberlanjutan industri sejalan dengan kesejahteraan petani kakao.
"Tugas utama dalam meningkatkan kesejahteraan petani kakao ialah mendukung peningkatan produktivitas para petani melalui peningkatan praktik pertanian kakao secara berkelanjutan," jelas Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi dalam siaran persnya, Kamis (15/5).
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan pendapatan nasional melalui sisi ekspor, salah satunya dengan meningkatkan kehadiran kakao Indonesia di pasar internasional. Indonesia tidak hanya mengekspor biji kakao guna membantu pemenuhan kebutuhan global, namun juga mendorong ekspor produk olahan yang masih memiliki potensi luar biasa di pasar global, terutama produk kakao seperti biji kakao yang difermentasi (fermented beans), coklat bubuk (cocoa powder), dan minuman keras (liquors).
Kebijakan perdagangan, terutama aturan pajak ekspor yang sangat kondusif telah memberikan insentif bagi para petani dan produsen kakao untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas berdasarkan praktik terbaik internasional, serta menarik investor global dalam 3-5 tahun terakhir.
Hasilnya, industri kakao Indonesia merupakan salah satu sektor yang dapat dibanggakan karena telah berhasil mempromosikan ekspor bernilai tinggi dan menyeimbangkan antara kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News