Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
Adapun, Hendra menjelaskan pihaknya telah menyampaikan kondisi penurunan serapan domestik ke pemerintah. Penurunan serapan domestik ini dinilai juga bakal berdampak pada target DMO tahun ini. "Sudah kita sampaikan, dan harapannya agar ada rekonsiliasi DMO dan ketentuan denda tidak diberlakukan," terang Hendra.
Hendra pun memastikan, dengan pulihnya ekonomi di sisa tahun ini maka peningkatan serapan domestik mungkin terjadi. Kendati demikian, penurunan serapan secara keseluruhan dalam tahun ini rasanya sulit untuk dihindari. Adapun, Sinyal pemulihan ekonomi mulai nampak. Ini yang nampak dari paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam paparan APBN Kita secara live, Senin (20/7).
Baca Juga: Izin tambang sempat diperpanjang lalu dicabut lagi, begini nasib tambang Tanito Harum
Kenaikan konsumsi listrik oleh industri menjadi tanda mulai ada geliat ekonomi. “Konsumsi listrik meningkat 5,4 persen pada Juni lalu. Jadi ada tanda turn around atau berbalik arah ekonomi kita,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani. Jika bulan Mei, konsumsi listrik minus 10,7% maka pada bulan Juni ada kenaikan 5,4%.
Lebih rinci, Menkeu menyebut, konsumsi listrik untuk kebutuhan sosial tumbuh 3,7%, konsumsi listrik rumah tangga naik 12,7%, dan konsumsi listrik untuk industri naik 3,7%. Meski begiti, konsumsi listrik untuk keperluan bisnis masih minus 10,5 persen. "Listrik industri dari negatif sudah naik. Jadi secara total, konsumsi listrik yang tadinya minus sekarang sudah di zona positif 5,4 persen," imbuhnya.
Dari porsinya, konsumsi listrik untuk kebutuhan sosial menyumbang 3,5% dari total konsumsi, konsumsi listrik rumah tangga berkontribusi 42,3%, konsumsi listrik untuk industri menyumbang 31,7%, dan konsumsi listrik untuk keperluan bisnis menyumbang 18,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News