Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan bakal mengurangi kontrak ekspor kargo LNG Tangguh secara perlahan.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui kondisi tersebut bakal membuat volume LNG yang belum berkontrak semakin tinggi.
"Kontrak LNG ekspor sudah dikurangi dari tahun ke tahun, untuk itu diharapkan serapan domestik meningkat," ujar Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/9).
Adapun, salah satu buyer domestik untuk LNG Tangguh yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pada 2022 nanti PLN diproyeksikan bakal menyerap sekitar 60 kargo per tahun.
Baca Juga: Proyek Tangguh Train-3 diprediksi molor ke kuartal IV 2021
Sementara itu, khusus untuk proyek Tangguh Train-3 diharapkan mampu menambah volume produksi sebanyak 40 kargo per tahun pada 2021 nanti dan naik 60 kargo per tahun pada tahun-tahun berikutnya.
Dari jumlah tersebut 75% akan diserap oleh PLN dan 25% sisanya oleh Kansai Electric.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih bilang SKK Migas bersama BP Berau Ltd berkomitmen untuk menyediakan volume sesuai kontrak yang ada.
"Kami berharap PLN dapat menyerap yang telah dialokasikan tersebut," ujar Susana kepada Kontan.co.id, Kamis (1/10).
Ia membenarkan, pasar domestik bakal diprioritaskan dalam menyerap produksi LNG Tangguh. Nantinya jika pasar domestik mampu menyerap secara optimal, barulah akan dipasarkan untuk kebutuhan ekspor.
"Untuk proses pemasaran dilakukan sedini mungkin dengan memperhatikan perkembangan pasar LNG Global," ungkap Susana tanpa mau merinci lebih jauh target pasar yang disasar.
Ia menambahkan, di sektor domestik selain PLN, SKK Migas juga menargetkan industri sebagai calon buyer potensial.
Susana mengakui telah ada pemenuhan kebutuhan LNG untuk sejumlah industri namun belum dalam jumlah yang signifikan.
Selanjutnya: Pembeli Jepang tak lanjutkan kontrak, bagaimana nasib industri LNG tanah air?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News