Reporter: Femi Adi Soempeno |
KUALA LUMPUR. Pemulihan ekonomi global yang lebih cepat dari yang diperkirakan semula telah menyurung permintaan karet alam di pasar internasional. World Economic Outlook yang dirilis oleh IMF pada akhir April 2010 lalu dan impor maupun konsumsi karet di China, India dan Malaysia pada kuartal pertama tahun ini jelas mengindikasikan tingginya permintaan karet alam ini.
"Suplai dari negara-negara yang tergabung dalam Association of Natural Rubber Producing Country (ANRPC) kini diprediksikan akan naik 6,2% di tahun 2010 ini; dari 8.821 juta ton di tahun 2009 menjadi 9.367 juta ton di tahun 2010 ini," kata Djoko Said Damardjati, Sekretaris Jenderal Association of Natural Rubber Producing Country (ANRPC).
Sepanjang kuartal pertama tahun ini, lebih dari 45% permintaan karet alam global datang dari China, India dan Malaysia; yang merupakan tiga negara dengan konsumsi karet terbesar di ANRPC.
Total konsumsi karet dan compound rubber di China pada kuartal pertama tahun ini naik 27,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Impor karet alam sepanjang kuartal pertama tahun ini naik 33,8% dan compound rubber juga naik 69,8%. Untuk catatan, lebih dari 95% konten yang ada dalam compound rubber adalah karet alam.
Di India, konsumsi dan impor karet alam naik 12,8% dan 121,4% sepanjang kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bridgestone juga telah mengumumkan pembangunan pabrik keduanya di India untuk ban kendaraan penumpang, truk dan bus pada tahun 2013.
Sementara itu Malaysia mencatatkan peningkatan kinerja kuartal pertama tahun ini naik 13,3 untuk konsumsi karet alamnya dan 28,3% untuk impor karet alam. Malaysia kini tengah berada dalam masa transisi dari eksportir karet alam menjadi net importir karet alam. Hitungan sementara hingga saat ini, Malaysia mengimpor 183.500 ton karet alam sepanjang tahun 2010 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News