Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sepanjang Januari hingga Maret 2015 produksi PT Newmont Nusa Tenggara meningkat drastis. Perusahaan yang berinduk di Amerika Serikat tersebut membukukan produksi 107.000 ons troi (oz) pada kuartal pertama tahun ini.
Jumlah tersebut meningkat 568,75% dibandingkan dengan realiasasi produksi di tahun 2014 lalu pada periode yang sama yakni hanya mencapai 16.000 oz. Hal tersebut berdasarkan laporan keuangan Kuartal-I 2015 Newmont Mining Corporation, induk Newmont Nusa Tenggara, yang dirilis akhir pekan lalu.
Peningkatan produksi emas juga sejalan dengan pertumbuhan produksi tembaga sebesar 109 juta pound. Jumlah tersebut meningkat sebesar 127,1% dibandingkan Kuartal-I 2014 sebesar 48 juta pound.
R Sukhyar, Direktur Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, faktor utama peningkatan produksi Newmont pada awal tahun 2015 ini karena pada awal tahun lalu perusahaan tersebut terkendala ekspor tembaga olahan tanpa pemurnian atawa konsentrat.
Di mana, sejak 12 Januari 2014, Newmont tidak diperkenankan menggelar kegiatan ekspor sesuai kebijakan UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara.
Belakangan, setelah pemerintah mengeluarkan PP Nomor 1/2014, Permen ESDM Nomor 1/2014, sekaligus menggelar penandatangan memorandum of understanding (MoU) amandemen kontrak karya (KK), Newmont kembali menggelar kegiatan ekspor konsentrat pada September 2014.
Sukhyar bilang, produksi Newmont juga meningkat karena kegiatan tambang di Blok Batu Hijau sudah melewati fase keenam. Selain ini, produksi kuartal pertama memang akan tinggi karena perusahaan akan menghindari cuaca ekstrem di pertengahan tahun ini.
"Secara total pada tahun 2015, produksi Newmont akan meningkat karena kuota ekspor yang diberikan pemerintah akan meningkat," kata dia. Asal tahu saja, Newmont memperoleh kuota ekspor konsentrat sebanyak 477.000 ton hingga 18 September 2015 depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News