Reporter: Rika Theo |
JAKARTA. Rajawali Group menambah kepemilikan sahamnya pada sebuah perusahaan tambang yang tercatat di bursa Australia. Setelah memborong 250 juta saham senilai A$ 50 juta, Rajawali menjadi pemilik saham mayoritas Indo Mines Limited.
Rajawali resmi merampungkan transaksi tersebut hari ini (26/11). Dengan begitu, saham Rajawali di Indo Mines naik dari 19,9% menjadi 57,12%.
“Karena wilayah eksplorasi tambang Indo Mines berada di Indonesia, maka kami memutuskan untuk menambah kepemilikan saham,” kata Darjoto Setyawan, Direktur Non Eksekutif Indo Mines yang juga menjabat Managing Director Mining & Resources PT. Rajawali Corpora.
Indo Mines menguasai 70% saham di PT Jogja Magasa Iron yang merupakan perusahaan tambang pasir besi dengan wilayah eksplorasi di Kulon Progo, Yogyakarta.
Rajawali berniat menjadikan PT Jogja Magasa sebagai pionir pengolahan besi di sektor hulu. Terlebih saat ini Indonesia baru memiliki industri pengolahan besi di hilir.
“Dengan investasi ini, maka perusahaan lokal saat ini dapat menguasai industri logam hulu hingga hilir,” kata Chairman dan Direktur Non Eksekutif Indo Mines Peter Chambers.
Selain itu, Rajawali mengatakan ingin membantu mengurangi ketergantungan Indonesia dari impor biji besi dan besi tua yang menjadi bahan dasar besi baja “Proyek ini akan meningkatkan perekonomian daerah Yogyakarta dan menimbulkan multiplier effect yang besar,” imbuh Darjoto.
Transaksi pembelian saham Indo Mines itu sudah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 15 November lalu.
RUPS juga telah mengangkat Peter Chambers sebagai Chairman dan Direktur Non Eksekutif sertaDarjoto Setyawansebagai Direktur Non Eksekutif Indo Mines. Sedangkan Hendra Surya tetap menjabat Direktur Non Eksekutif Indo Mines.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News