kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.469   31,00   0,20%
  • IDX 7.732   -3,27   -0,04%
  • KOMPAS100 1.202   0,01   0,00%
  • LQ45 959   0,18   0,02%
  • ISSI 233   -0,27   -0,11%
  • IDX30 493   0,20   0,04%
  • IDXHIDIV20 592   0,94   0,16%
  • IDX80 137   0,00   0,00%
  • IDXV30 143   0,17   0,12%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Kunjungan ke Jepang: Temui METI, Menperin Bahas Peluang Kerja Sama Green Hydrogen


Senin, 05 Juni 2023 / 17:44 WIB
Kunjungan ke Jepang: Temui METI, Menperin Bahas Peluang Kerja Sama Green Hydrogen
ILUSTRASI. Pertemuan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Kementerian?Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Kemenperin: PIDI 4.0 Dukung Adaptasi Ekonomi Digital di Indonesia

 “Kami akan terus memacu pembangunan industri hijau dengan mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan,” tegas Menperin.

Kemenperin telah merancang dan melaksanakan tujuh program terkait penerapan kebijakan industri hijau, meliputi Resource Efficiency and Cleaner Production, Green Product Development, Decarbonization and Energy Transition, Waste Management, Water Conservation, Circular Economy Implementation, dan Increasing Green Jobs.

Selanjutnya, Kemenperin juga telah menerapkan tiga key access dalam rangka menyukseskan kebijakan industri hijau, yaitu memperluas akses industri ke investasi hijau, memperkuat ekosistem produk hijau, dan fokus pada pengembangan standar industri hijau.

Dalam kesempatan yang sama, Menperin Agus memastikan kepada Jepang bahwa Pemerintah Indonesia terus mengusahakan tersedianya lingkungan yang ramah bisnis.

Selain itu, pemerintah juga mengambil langkah-langkah untuk merampingkan prosedur administrasi untuk meningkatkan efisiensi dan menarik investasi, menciptakan mekanisme untuk memudahkan investasi, termasuk menjaga ketersediaan bahan baku.

Karenanya, Menperin mendorong Pemerintah Jepang serta perusahaan-perusahaan Jepang untuk mendukung bantuan pembangunan yang diperlukan oleh masing-masing Negara ASEAN, termasuk Indonesia.

“Kami ingin merangkul para investor dari Jepang, terutama di bidang inovasi dan transformasi teknologi dari basis manufaktur ASEAN dalam jangka panjang,” ucapnya.

Selanjutnya, untuk menarik investasi di bidang EV, Kemenperin berupaya mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.

Langkah strategis ini diharapkan mampu menarik perusahaan otomotif asal Jepang untuk menjadikan Indonesia sebagai hub produsen kendaraan listrik di kawasan yang berdaya saing global.

Baca Juga: Industri Furnitur Berikan Kontribusi PDB 1,30% Sepanjang 2022

Kemenperin telah menetapkan 20% penggunaan kendaraan berbasis baterai listrik pada tahun 2025, sejalan dengan upaya industri otomotif yang terus melakukan efisiensi untuk jenis teknologi Internal Combustion Engine (ICE), Hybrid, dan Plug-in Hybrid.

“Pengembangan EV merupakan salah satu prioritas kami karena Indonesia memiliki bahan baku yang cukup melimpah. Sehingga kami berharap menjadi salah satu pemain utama EV di dunia. Kami juga tetap memberikan ruang bagi kendaraan berbasis internal combustion engine (ICE) karena kuncinya semua mengarah kepada green mobility,” pungkas Menperin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×