Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Para kurir konvensional menjerit, karena pemain jasa kurir online kini sangat agresif. Mereka meminta pemerintah tegas mengatur mengenai jaminan barang konsumen.
Robin Lo, Direktur J&T Express, mengakui, kurir dari pemain angkutan berbasis online bisa lebih cepat. Namun ia meragukan keamanan barang yang diantar, meskipun pihak angkutan berbasis aplikasi menyatakan setiap barang yang diantar diberikan asuransi.
Ia menambahkan, pihaknya melalui Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) telah memberikan usulan mengenai sertifikasi kurir. "Keamanan kurir online saya ragukan, karena mereka mempekerjakan driver freelance juga bisa. Sedangkan kurir logistik memang merupakan pegawai tetap perusahaan," kata dia, Jumat (19/1).
Ia bilang, pemerintah tidak tegas mengenai aturan angkutan berbasis online. Menurutnya, kondisi pengemudi motor sekaligus kurir barang menyalahi aturan.
Menurut dia, sebaiknya pemerintah memberikan izin dan aturan yang jelas. "Jika driver untuk penumpang, ya, penumpang saja, kalau yang barang, ya, barang saja," tegas Robin.
Dia mengaku tetap percaya diri mengembangkan bisnisnya. Sejauh ini, perusahaan yang dia pimpin sudah mendulang profit, walaupun harus bersaing ketat dengan jasa kurir online. Menurut dia, bila bisa meningkatkan pelayanan dan efisiensi waktu, jasa kurir konvensional tak akan kalah bersaing dengan perusahaan angkutan berbasis online.
Senada seirama, Pandu Logistics terus berinovasi agar mampu berkompetisi di tengah ketatnya bisnis ini. Bahkan Pandu Logistics berniat mengembangkan sistem teknologi informasi agar mempermudah para pelanggan. "Kami sedang mengembangkan sistem online, agar pelanggan bisa terkoneksi lebih cepat dengan kami," kata Rinno Mandariza Direktur Operation and Service Pandu Logistics.
Dia mengakui, seiring perkembangan zaman, gempuran bisnis berbasis teknologi tak tertahankan. Tapi yang mesti menjadi perhatian, jaminan dan penerapan perizinan yang jelas. "Kami jelas lebih safety dan barang customer akan lebih aman," kata dia.
Muhammad Feriadi, Ketua Asperindo, optimistis, tetap bisa bersaing. Namun ia mengakui, persaingan jasa kurir saat ini sangat ketat. Misalnya dari sisi harga, tidak ada ketentuan serta waktu antar.
Maka, sejumlah anggota Asperindo kini tengah menggenjot efisiensi. "Anggota kami sedang mencoba efisiensi dengan memangkas sistem logistik menjadi lebih singkat. Kami sedang berusaha merancang sistem bagaimana supaya lebih simpel dan murah," jelasnya.
Dia menyinggung perizinan pemain angkutan berbasis online itu yang mulai agresif ke ranah jasa pengiriman barang. Anggota Asperindo mendapat ijin dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) serta ALFI (Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Seluruh Indonesia) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). "Izin pemain online dari mana? Mengangkut orang, barang juga diangkut dengan driver yang mungkin sama," cetus Feri.
Dia meminta ada pengaturan yang jelas mengenai bisnis ini. Terutama pengaturan dan dukungan pemerintah mengenai batas tarif dan ketentuan izin. Agar aturan main bisnis ini jelas dan pasti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News