kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

La Nina, produksi benih sayuran di 2016 anjlok


Kamis, 05 Januari 2017 / 16:12 WIB
La Nina, produksi benih sayuran di 2016 anjlok


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kemarau basah (La Nina) yang terjadi sepanjang tahun 2016 mengakibatkan produksi benih sejumlah jenis sayuran di Indonesia turun. Asosiasi Produsen Benih Hortikultura Indonesia (Hortindo) menghitung, produksi benih kacang panjang diperkirakan turun sebesar 50%, disusul cabai turun 15% dan tomat 5%. Hujan yang turun sepanjang musim membuat proses pembungaan tidak terjadi dengan baik demikian pula dengan proses pengeringan benih.

Ketua Umum Hortindo, Afrizal Gindow mengatakan, Hortindo memperkirakan pada tahun 2017 ini pun kondisi iklim di wilayah Indonesia masih belum banyak berubah. Maka dari itu, Hortindo meminta pemerintah waspada terhadap dampak dari kelangkaan benih hortikultura pada tahun ini.

"Tahun lalu saja kebutuhan benih hibrida diperkirakan mencapai 14.000 ton. Sedangkan permintaan benih setiap tahun diperkirakan naik sebesar 10%– 15%, ujarnya, Kamis (5/1).

Sebagai wadah asosiasi produsen benih yang saat ini beranggotakan 13 perusahaan, Hortindo telah melakukan sejumlah terobosan untuk menyelesaikan masalah dalam hal menjaga volume produksi benih hortikultura. Beberapa hal yang telah dilakukan Hortindo antara lain adalah dengan membantu petani di daerah Jawa Timur untuk memasang shelter atau pelindung tanaman dari curah hujan yang tinggi. Penggunaan pelindung tanaman terbukti dapat mengurangi kegagalan produksi benih akibat curah hujan tinggi.

Selain itu, Hortindo juga berencana memperluas lahan produksi benih hibrida melalui kerja sama dengan petani produksi benih hortikultura. Saat ini saja ada sekitar lebih dari 10.000 petani yang telah dibina dan menjadi mitra untuk memproduksi benih unggul.

Hortindo juga meningkatkan dan mengutamakan kegiatan riset dan pengembangan untuk menemukan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap curah hujan tinggi, serta serangan hama dan penyakit yang datang pada musim hujan. Hingga saat ini Hortindo telah menemukan dan memproduksi 170 varietas sayuran hibrida.

Hortindo juga terus melakukan pembinaan kepada petani seperti mengajarkan teknik dasar pertanian, teknik penyilangan, panen serta pasca panen untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×