kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba bersih anjlok 38,02%, ini penjelasan manajemen Trans Power Marine


Jumat, 12 Juni 2020 / 21:23 WIB
Laba bersih anjlok 38,02%, ini penjelasan manajemen Trans Power Marine


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk catatkan penurunan laba bersih di kuartal I 2020. Hal tersebut diakibatkan forex loss yang dialami selama triwulan pertama kemarin.

Direktur Trans Power Marine Rudy Sutiono menjelaskan kinerja di kuartal I 2020 dari sisi pendapatan naik akibat meningkatnya permintaan transhipment. Menurutnya, hal tersebut lantaran dari pengusaha batu bara masih memenuhi kontrak lamanya.

Baca Juga: PSBB dilonggarkan, emiten jalan tol mencatatkan kenaikan volume lalu lintas

Oleh sebab itu, perusahaan masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi US$ 13,65 juta. Realisasi tersebut tumbuh 28,28% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 10,64 juta.

Sayangnya, Rudi bilang harga dari transhipment tersebut tidak terlalu besar sehingga mengakibatkan laba bruto tidak tumbuh signifikan.

Lebih lanjut, ia memaparkan seiring dengan peningkatan transhipment pihaknya menyewa kapal dari pihak lain untuk memenuhi permintaan sejumlah 12 set. Selain itu, pada periode tersebut Rudi bilang adanya kenaikan biaya harga bahan bakar.

"Makanya biarpun pendapatan naik tinggi, margin kami tidak naik sebesar itu," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (12/6). Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba kotor perseroan hanya tumbuh 12,61% menjadi US$ 3,66 juta.

Tergerusnya laba kotor perusahaan juga ditambah kerugian akibat selisih kurs yang terjadi selama triwulan pertama kemarin. Pihaknya mencatatkan kerugian kurs sebesar US$ 969.145 yang mana periode yang sama tahun sebelumnya tercatat untung sebesar US$ 123.376.

Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) bukukan pendapatan US$ 13,65 juta di kuartal I 2020

Rudi mengakui penurunan laba bersih yang terjadi memang akibat forex loss yang pada periode tersebut. "Jadi kalau tahun lalu kami forex gain, tahun ini forex loss. Hanya saja, itu yang belum terealisasi," tutupnya.

Adapun laba bersih emiten bersandi saham TPMA ini tercatat alami penurunan 38,02% menjadi US$ 1,19 juta. Padahal periode yang sama tahun sebelumnya, TPMA mencatatkan laba bersih sebesar US$ 1,92 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×