kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Intiland Development (DILD) melesat 23,45% pada 2019


Senin, 06 April 2020 / 13:27 WIB
Laba Intiland Development (DILD) melesat 23,45% pada 2019
ILUSTRASI. Pimpinan Proyek Aeropolis Totonafo Lase (kiri) dan Chief Executive Officer PT Mediapura Digital Nusantara Leo Ferdinand Rahadian meninjau show unit apartemen Aeropolis usai menandatangani nota kerjasama antara manajemen PT Intiland Development Tbk dan Med


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang tahun 2019.  Laba emiten properti ini melesat 23,45% dari tahun 2018.

Pendapatan DILD tercatat naik 7,45% dari Rp 2,55 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 2,74 triliun di 2019. Kenaikan pendapatan didorong oleh penjualan bangunan tinggi (high rise) yang mencapai Rp 1,11 triliun atau naik 34,34% dari Rp 819,46 miliar.

Baca Juga: Dibayangi sentimen virus corona, bagaimana prospek saham Kalbe Farma (KLBF)?

Kemudian pendapatan dari penjualan rumah juga naik dari Rp 629,61 miliar menjadi Rp 942,04 miliar.

Kenaikan pendapatan tersebut ikut mendorong laba tahun berjalan Intiland yang naik 125% yoy dari Rp 194,11 miliar menjadi Rp 436,71 miliar.

Sementara, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk di tahun ini tercatat sebesar Rp 251,43 miliar atau naik 23,45% dari Rp 203,66 miliar.

Kenaikan laba juga disebabkan oleh efisiensi yang dilakukan oleh Intiland. Dalam laporan keuangannya, Intiland terlihat memangkas beban usaha di saat beban pokok penjualan ikut naik bersama naiknya pendapatan usaha.

Baca Juga: Harga Saham Terus Tergerus, Sejumlah Emiten Swasta Pertimbangkan Buyback

Adapun beban pokok penjualan 2019 tercatat sebesar Rp 1,6 triliun atau naik 3,22%. Sementara beban usaha turun 10,07% dari Rp 587,22 miliar menjadi Rp 528,11 miliar.

Di sisi lain, Intiland memiliki aset senilai Rp 14,78 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 4,18 triliun dan aset tidak lancar Rp 10,6 triliun.  Adapun jumlah utang perusahaan tercatat sebesar Rp 7,54 triliun dan ekuitas tercatat sebesar Rp 7,23 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×