Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
GIAA tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan sewa pesawat atau lessor. Garuda mengupayakan untuk mengembalikan pesawat yang tidak sesuai dengan spesifikasi kepada lessor dan juga negosiasi dalam menurunkan tarif sewa. Pasalnya, sewa pesawat merupakan salah satu komponen terbesar struktur biaya.
Kata Irfan, saat ini kontraktual sewa pesawat yang masih berlangsung hingga jangka waktu rata-rata 10 tahun - 12 tahun. Secara kontrak, perjanjian sewa pesawat itu lebih berpihak kepada lessor. Alhasil manajemen Garuda Indonesia juga melakukan pendalaman secara legal atas kontrak tersebut.
Baca Juga: Pergi naik keretaapi, rapid test di stasiun cuma bayar Rp 85.000
Selain itu, tak memungkiri banyak lessor yang tidak bersedia maskapai mengembalikan pesawatnya sebab tidak ada pasar maskapai baru yang membutuhkan. Tahun ini, Garuda seharusnya menerima 4 pesawat Airbus. “Namun, kami sedang negosiasi agar menunda penerimaan itu,” ujar Irfan.
Irfan menegaskan, pihaknya tidak akan pasrah terhadap pandemi. Kondisi ini malah memaksa perseroan untuk melahirkan inovasi, yang selama ini tidak menjadi konsentrasi perusahaan. “Tidak boleh menyerah. Jangan menyerah. Kami sekarang fokus pada bisnis logistik atau kargo di maskapai kami,” ucap Irfan.
Ia menyebut, dari waktu ke waktu bisnis logistik yang dijalankan Garuda semakin moncer. Dia bahkan tidak menyangka bisnis kargo memiliki potensi bagus, karena selama industri penerbangan hanya fokus kepada penumpang. “Penerbangan kami untuk kargo ini bisa 10 penerbangan dalam satu hari. Maskapai isinya hanya mengangkut kargo. Sebelumnya tidak pernah ada penerbangan kargo hingga 10 penerbangan dalam sehari,” ujarnya.
Selain itu, GIAA mencatat sudah ada 400 karyawannya yang mengambil opsi pensiun dini. Opsi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya efisiensi keuangan perusahaan. Irfan mengatakan, pihaknya juga menawarkan secara sukarela kepada karyawannya untuk dirumahkan terutama bagi para pegawai-pegawai yang PKWT atau kontrak.
Baca Juga: Survei Cyrus: Lebih dari 80% responden ingin perkantoran dan sekolah dibuka lagi
"Kami juga menawarkan pensiun dini, sudah ada 400 lebih karyawan yang mengambil. Beberapa memilih istirahat di rumah, punya opportunity lain dan ada juga yang berbisnis, kami tawarkan yang usianya di atas 45 tahun," jelasnya.
Ia menegaskan, langkah awal yang diambil terhadap SDM di tengah krisis ini adalah memotong gaji karyawan dan menunda pembayarannya. GIAA pertama memotong gaji level direksi dan komisaris.