Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Akibatnya, mafia itu mencari celah untuk agar ekspor benih lobster kembali diizinkan. "Kapal ilegal kan enggak ada artinya apa-apa, ditenggelamkan ruginya sedikit. Kalau untungnya dari benih lobster, besar. Ada mafia itu. Ada. Saya enggak tahu (mafianya siapa). Anda cari," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mempertimbangkan membuka ekspor benih lobster. Pertimbangan Edhy soal peredaran benih lobster bukan tanpa alasan. Dia menemukan, benih lobster yang diimpor ke Vietnam dari Singapura sebanyak 80%-nya berasal dari Indonesia. Hal itu membuat harga benih lobster kian melambung jadi Rp 139.000 per benih dari Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per benih.
Baca Juga: Sambut Harkannas, KKP dorong masyarakat Jawa Tengah meningkatkan konsumsi ikan
"Coba kalau kita mengarahkan ini, me-manage ini dengan baik, kita atur rapih-rapih, kita buat aturan. Langsung dagangnya dari Indonesia ke Vietnam. Baru kemudian kita hitung berapa pajak yang harus mereka bayar," tutur Edhy.
Bila larangan ekspor lobster dicabut, maka hal tersebut berbeda dengan kebijakan Menteri KKP sebelumnya Susi Pudjiastuti, yang melarang peredaran benih lobster dengan mengesahkan Peraturan Menteri (Permen) 56/2016 Tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus spp.), Kepiting (Scylla spp.), dan Rajungan (Portunus spp.) dari wilayah Republik Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Faisal Basri: Larangan Ekspor Benih Lobster Dicabut, Sudah Gila Itu"
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Yoga Sukmana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News