Reporter: Gloria Haraito |
JAKARTA. Libur Lebaran tak menyusutkan aktivitas di pabrik PT Semen Gresik Tbk (SMGR). Tengok saja, minggu ini, pabrikan semen itu tidak menyediakan libur pada hari raya. Dus, selama Lebaran, pabrik beraktivitas seperti biasa dengan jam kerja 24 jam.
"Hal ini sudah terjadi setiap tahun, jadi tidak masalah, produksi tetap jalan," ujar Agung Wiharto, Kepala Hubungan Investor Semen Gresik kepada KONTAN, Senin (6/9). Menurutnya, mesin pengolahan semen alias kiln harus diisi oleh bahan baku sesuai kapasitas.
Bila bahan baku yang diisi tidak sesuai dengan kapasitas mesin, maka kiln akan rusak. Di sisi lain, bahan bakar batubara dan listrik yang dibutuhkan untuk menghidupkan mesin lebih besar. Untuk memberi kesempatan para buruh merayakan hari raya, Semen Gresik sudah mengatur produksi atas tiga shift buruh.
Setiap jadwal shift menurut Agung sudah mengakomodir keperluan beribadah dan silaturahmi Lebaran.
"Pada dasarnya, kami bukan melarang buruh mudik, tapi kami mengharuskan produksi tetap jalan dan dari tahun ke tahun sistem ini berjalan lancar," kata Agung. Sementara untuk para pegawai kantor, perusahaan menyediakan libur dua hari. Ditambah libur resmi Lebaran yang sebanyak dua hari, berarti karyawan kantoran Semen Gresik punya waktu libur total empat hari.
Sementara para karyawan distribusi yang mengemudikan truk semen ke para distributor, mendapat libur seminggu sebelum dan sesudah Lebaran. Hal ini mengingat pemerintah melarang truk dan alat berat melintasi jalan selama periode mudik. Menyiasati distribusi yang libur selama dua minggu itu, Semen Gresik sudah mengantar permintaan semen lebih banyak sebelum Lebaran. Dengan strategi ini, Semen Gresik optimistik target produksi 18 juta ton sampai 19 juta ton tahun ini bisa tercapai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News