Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketakutan anak terhadap pemeriksaan MRI bukan hal baru di ruang-ruang radiologi. Suara mesin yang menghentak, ruang tabung yang sempit, dan larangan bergerak kerap membuat proses medis penting ini berujung pada tangis, kecemasan, hingga kebutuhan sedasi.
Tantangan itulah yang mendorong ASEAN Foundation, United Way Worldwide, dan LEGO Group memperluas program “CALM MRI – Fear to Confidence: Learning Through Play” di Indonesia dan Singapura.
Program ini memanfaatkan LEGO MRI Scanner, replika mini mesin MRI untuk memandu anak memahami alur pemeriksaan melalui permainan. Tahun ini, total 648 set didistribusikan, masing-masing 324 set untuk Indonesia dan 324 set untuk Singapura, sebagai dukungan edukatif bagi fasilitas kesehatan dan komunitas pendamping anak.
Di Indonesia, pendekatan ini mulai menyatu dengan alur persiapan pemeriksaan di sejumlah institusi medis dan pendidikan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) termasuk Departemen Radiologi, Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran, serta Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia ikut berperan dalam implementasi metode ini.
Baca Juga: LEGO Bidik Pasar Libur Sekolah Lewat Kampanye “LEGO Playground”
Pendampingan juga diperkuat oleh Yayasan Pita Kuning Jakarta dan Yogyakarta yang menyediakan ruang aman bagi anak-anak untuk berlatih memahami proses MRI lewat simulasi sederhana namun akurat. Mahasiswa kedokteran, mahasiswa keperawatan, relawan, hingga tenaga kesehatan profesional terlibat untuk memastikan edukasi tetap sesuai standar medis tetapi tidak menghilangkan unsur kenyamanan bagi pasien anak.
Pendekatan ini menyasar anak yang menjalani pengobatan jangka panjang untuk kondisi serius—mulai dari kanker, tumor, leukemia, epilepsi, gangguan saraf, hingga infeksi dan peradangan organ yang sering membutuhkan pencitraan lanjutan.
Perubahan perilaku anak terlihat nyata selama pelaksanaan program. Rio, misalnya, sempat selalu menangis ketika dibawa ke ruang MRI karena pengalaman buruk sebelumnya. Setelah sesi LEGO MRI, ia memahami bahwa suara keras mesin adalah bagian dari proses, bukan ancaman. Pada pemeriksaan berikutnya, Rio masuk dengan lebih percaya diri, bahkan mencoba berbaring sendiri.
Baca Juga: Perluas Layanan Terapi Stem Cell, Kimia Farma (KAEF) dan RSCM Gandeng RSHS Bandung
Cerita serupa muncul dari Fajar, Rawi, Eli, Baim, Zaini, Azam, Besta, Rendra, Fadhil, Rayyan, dan Raihan, anak-anak yang sebelumnya menolak masuk ruang MRI namun berubah menjadi lebih kooperatif setelah latihan dengan replika.
Di Yogyakarta, lima anak yang didampingi Pita Kuning yakni Farrel, Vania, Nayla, Iffah, dan Faiz—menunjukkan antusiasme baru, lebih mudah diajak komunikasi, dan lebih memahami proses yang akan mereka hadapi.
Secara global, LEGO MRI Scanner telah dimanfaatkan di berbagai negara. Tenaga kesehatan melaporkan kecemasan anak menurun signifikan setelah simulasi permainan. Pada sebagian kasus, kebutuhan sedasi bahkan dapat dikurangi karena anak sudah memiliki kesiapan emosional yang lebih baik.
Bagi keluarga, perubahan ini terasa langsung: perjalanan ke ruang MRI tidak lagi menjadi momen penuh stres, tetapi dapat berubah menjadi proses yang lebih mudah, terprediksi, dan humanis.
Melalui kolaborasi tiga lembaga internasional ini, program CALM MRI menegaskan pentingnya pendekatan bermain dalam layanan kesehatan anak. Dengan memberikan ruang bagi anak untuk memahami prosedur medis melalui pengalaman yang positif, program ini menghadirkan proses perawatan yang lebih ramah sekaligus memberdayakan anak menghadapi ketakutan mereka.
Ketika Rio dan banyak anak lainnya melangkah ke ruang MRI dengan keberanian baru, LEGO MRI Scanner menunjukkan bahwa inovasi sederhana dapat membawa dampak besar dalam pengalaman medis anak.
Baca Juga: Target 70% Produksi Dalam Negeri, Industri Alat Kesehatan Harus Bertransformasi
Selanjutnya: Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
Menarik Dibaca: Kahf Luncurkan Dua Serum Terbaru, Gunakan Teknologi Niosome
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













