kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LEN Industri belum mau sesumbar soal lelang


Jumat, 29 September 2017 / 22:33 WIB
LEN Industri belum mau sesumbar soal lelang


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin masifnya pertukaran informasi, seperti hoax dan konten bermuatan radikalisme melalui jaringan internet membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar lelang Belanja Modal Peralatan dan Mesin Pengadaan Sistem Monitoring dan Perangkat Pengendali Situs Internet Bermuatan Negatif atau mesin sensor internet.

Lelang ini sendiri diikuti oleh 72 peserta yang berkecimpung dalam industri penyedia solusi jaringan internet, seperti PT INTI, Telkom, PT Astra Graphia Tekology, dan PT Packet Sytems Indonesia turut serta dalam proses lelang tersebut, termasuk PT Len Industri (Persero) sebagai BUMN yang terus aktif mengembangkan bisnis dan produk-produk elektronika.

Donny Gunawan selaku Corporate Communication Manager dari PT LEN Industri mengakui bahwa pihaknya memang sedang mengikuti proses lelang yang sudah dimulai sejak 30 Agustus silam. "Betul Len telah mengikuti lelang tersebut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/8).

Layaknya proses lelang pada umumnya, semua peserta memiliki ambisi agar dapat memenangkan lelang untuk pengadaan teknologi mesin sensor internet tersebut. Namun, semua peserta masih harus menunggu sedikit lagi, lantaran waktu pengumuman lelang yang direncanakan baru akan keluar pada 5 Oktober mendatang.

"Saat ini lelangnya masih dalam tahap evaluasi, jadi kami masih belum tahu apakah akan menang atau tidak," tambahnya.

Adapun nilai pagu paket yang di anggaran untuk mesin sensor internet ini mencapai Rp 211.872.500.000 dengan nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp 211.870.060.792 jika merujuk situs resmi Kominfo lpse.kominfo.go.id.

Jika lelang telah usai, diharapkan operator pemenang dapat memanfaatkan teknologi mesin sensor internet tersebut dengan bijak. Pasalnya, menurut sejumlah pakar telematika, teknologi tersebut dilengkapi dengan Deep Packet Inspection (DPI).

Adapun teknologi tersebut memungkinkan mesin sensor dapat mengetahui aliran data yang diakses secara real time, sehingga memungkinkan terjadinya mirroring karena sifatnya yang real time dan data mining atau pengumpulan data.

Donny sendiri saat ini masih belum mau sesumbar terkait strategi pengaplikasian teknologi mesin sensor internet ini jika pihaknya memenangkan lelang tersebut. "Untuk pemanfaatannya kita serahkan kepada user," pungkasnya 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×