kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat IMTB, Bundamedik (BMHS) Berupaya Menggenjot Bisnis Wisata Medis


Minggu, 31 Juli 2022 / 17:53 WIB
Lewat IMTB, Bundamedik (BMHS) Berupaya Menggenjot Bisnis Wisata Medis


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) turut mengembangkan bisnis wisata medis di Tanah Air melalui Indonesian Medical Tourism Board (IMTB) yang menyediakan berbagai layanan kesehatan.

Nurhadi Yudiyantho, Managing Director Bundamedik mengatakan, IMTB merupakan sebuah ekosistem yang memadukan akses pelayanan kesehatan dengan fasilitas pariwisata di Indonesia. IMTB pun menjadi bentuk adaptasi bagi Bundamedik untuk memberikan ekosistem layanan kesehatan berstandar tinggi yang menjawab dinamika kebutuhan masyarakat dalam berbagai situasi dan fase hidupnya.

Dengan ekosistem layanan kesehatan yang end-to-end, Bundamedik optimistis terhadap pengembangan layanan wisata medis terdepan di skala nasional.

“Kami yakin bisa terus menjadi pioner pengembangan wisata medis di Indonesia dan menarik 2 juta orang untuk berobat di layanan Bundamedik, bukan ke luar negeri,” ujar Nurhadi, Jumat (29/7).

Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Bidik Pendapatan Rp 1,9 Triliun pada Tahun Ini

Dia menambahkan, saat ini IMTB bekerja sama dengan lebih dari 70 jejaring layanan kesehatan dan lebih dari 50 jejaring layanan pariwisata di seluruh Indonesia. IMTB pun berafiliasi dengan berbagai instansi pemerintahan, mendukung program pemerintah, dan memudahkan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang komprehensif.

Beberapa layanan yang dihadirkan oleh IMTB antara lain perawatan ibu dan anak, fertilitas, neuro center, parkinson center, genomic diagnostic, oncology, dan robotik yang tersebar di beberapa kota.

Mengutip situs resmi IMTB, terdapat beberapa rumah sakit (RS) yang menyediakan layanan wisata medis dari perusahaan tersebut. Misalnya, RSU Bunda Jakarta, Morula IVF Jakarta, RS Ibu & Anak Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, Kasih Ibu Hospital Denpasar, Bali Royal Hospital Denpasar, BIMC Siloam Nusa Dua, RS Bali Mandara, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bundamedik (BMHS) Bagikan Dividen Rp 22 Miliar

“Untuk biaya yang dikenakan IMTB terhadap provider rekanan yaitu berupa sistem referral fee dengan menggunakan persentase dari setiap billing pasien ataupun konsumen yang di-referral dari IMTB,” ungkap Nurhadi.

Meski tidak dirinci, pada tahun 2021, IMTB meraih pendapatan lebih tinggi 70% dari target yang ditetapkan sebelumnya. Secara agregat, IMTB berkontribusi sebesar 4% terhadap total pendapatan Bundamedik. Sayangnya, pihak Bundamedik tidak membeberkan target pendapatan IMTB di tahun ini.

Ke depannya, IMTB akan terus bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan yang memiliki standar tinggi di Indonesia agar masyarakat dapat berlibur untuk wisata medis, maupun ketika melakukan perjalanan wisata dan membutuhkan layanan kesehatan ke manapun tujuannya.

Baca Juga: Transisi ke Endemi, Bundamedik (BMHS) Akuisisi 3 Rumah Sakit di 2022

IMTB juga akan terus berupaya memberikan pemahaman baru kepada masyarakat bahwa wisata tidak hanya untuk rekreasi, melainkan juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan proses deteksi dini dan penyembuhan dari penyakit tertentu. “Kami juga menekankan aspek edukasi mengenai pentingnya perawatan kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual melalui pariwisata berbasis rekreasional dan health tourism,” tandas Nurhadi.

Secara umum, Manajemen Bundamedik tentu percaya terhadap prospek pertumbuhan wisata medis di Indonesia. Apalagi setelah pandemi, masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya upaya-upaya preventif dalam menjaga kondisi kesehatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×