Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2025, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melaporkan telah menyerap belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar US$ 719 juta atau setara dengan Rp 11,68 trilun (asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.252,84) dari total capex sepanjang tahun ini yang sebesar US$ 1,4 miliar.
Berdasarkan data perseroan, nilai ini lebih rendah 17% dari pengeluaran capex periode semester I-2024 yang sebesar US$ 867 juta.
Vice President Corporate Communications Amman Mineral Kartika Octaviana mengungkapkan sisa capex AMMN, ditargetkan terealisasi hingga akhir tahun ini.
"Penurunan ini mencerminkan kemajuan kami menuju tahap akhir dari proyek-proyek ekspansi. Dengan sisa belanja modal sekitar US$ 648 juta, yang sebagian besar diperkirakan akan direalisasikan pada sisa tahun 2025," kata Kartika kepada Kontan, Sabtu (09/08/2025).
Baca Juga: Amman Mineral (AMMN) Minta Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat
Secara detail, capex US$ 719 juta, ungkap Kartika difokuskan untuk menyelesaikan beberapa proyek perseroan. Termasuk untuk pabrik pemurnian atau smelter tembaga dan fasilitas pemurnian emas modern atau Precious Metals Refinery (PMR).
"Alokasi belanja modal pada paruh pertama 2025 digunakan untuk Smelter dan Precious Metals Refinery (PMR) sebesar US$ 110 juta. Lalu Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), fasilitas LNG, serta Transmisi dan Distribusi (T&D): US$ 75 juta," ungkap Kartika.
Selain itu, capex digunakan juga untuk ekspansi pabrik konsentrator senilai US$ 323 juta, infrastruktur pendukung sebesar US$ 124 juta, serta sustaining capital expenditure senilai US$ 87 juta.
Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada paruh pertama tahun ini AMMN berhasil menurunkan rugi bersih perseroan dari US$ 138 juta pada kuartal I-2025 menjadi US$ 8 juta pada kuartal II-2025.
Baca Juga: Arief Sidarto Ditunjuk Sebagai Direktur Utama AMMN Gantikan Alexander Ramlie
Dari sisi penjualan bersih AMMN mencatatkan nilai US$ 183 juta pada semester I-2025 yang sebagian besar berasal dari penjualan katoda tembaga pada kuartal II-2025.
Dan EBITDA AMMN yang mencapai US$ 86 juta, mengalami perbaikan signifikan dari EBITDA negatif yang dialami perusahaan sebesar US$ 42 juta pada kuartal I-2025. Peningkatan ini terutama didorong oleh kinerja operasional yang lebih kuat pada kuartal II-2025, di mana perusahaan mencatat EBITDA positif sebesar US$ 128 juta.
Baca Juga: Amman Mineral Internasional (AMMN) Catat Kerugian di Semester I-2025, Ini Penyebabnya
Selanjutnya: Lembaga Ini Sebut 14 Juta Warga Miskin Multidimensi Tak Masuk Data BPS
Menarik Dibaca: 9 Rekomendasi Jus yang Bagus Diminum saat Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News