kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Libur Natal dan Tahun Baru picu performa department store


Kamis, 03 Januari 2019 / 21:02 WIB
Libur Natal dan Tahun Baru picu performa department store
ILUSTRASI. Gerai Ramayana


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati disebut-sebut menjadi format ritel yang paling terdampak pelemahan daya beli, namun nyatanya format department store masih tetap bertahan. Malah tahun ini, banyak format department store mencatatkan kinerja yang membaik.

Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menyampaikan bahwa kinerja perusahaan mengalami perbaikan. Apalagi perusahaan juga mengenalkan format baru pada tahun lalu Ramayana Prime, di luar itu momentum Natal dan Tahun Baru juga berkontribusi positif.

“Gerai di daerah yang banyak kaum nasraninya meningkat, sedangkan gerai di Jabodetabek menurun karena banyak yang berlibur,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (3/1).

Dirinya mengatakan kendati kenaikan tidak seperti pada saat Lebaran, namun momentun Natal dan Tahun Baru cukup memberikan kontribusi yang cukup baik. Performa gerai seperti di Abepura, Kupang, Medan mengalami peningkatan kunjungan yang cukup signifikan.

“Kalau gerai Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi setelah tanggal 25 Desember 2018 langsung tingkat kunjungannya turun. Kalau gerai di daerah banyak umat Nasrani ada kenaikan pengunjung sekitar 5% sampai 11%,” lanjutnya.

Hal tersebut juga dirasakan oleh PT Panen Lestari Internusa yang merupakan pemilik Sogo Department Store. Kendati tidak merinci berapa signifikan peningkatan yang terjadi, namun dari sisi kunjungan momentum Natal dan Tahun Baru meningkatkan performa gerai-gerai miliknya.

“Terjadi peningkatan (jumlah kunjungan) di Sogo, alhamdulillah,” ujar Arnolda Ratnawati Sidarta, Marketing Director PT Panen Lestari Internusa.

Untuk menarik pengunjung datang, perusahaan menggelar Sogo Christmast Wonderland. Selain memberikan promo, gerai-gerai Sogo Department Store juga disulap menyerupai negeri dongeng untuk memberikan experience belanja kepada pelanggan.

Lana Soelistianingsih, Ekonom Samuel Sekuritas menambahkan bahwa upaya department store untuk mempercantik gerai memberikan dampak terhadap performa. Namun dirinya mengatakan performa tersebut tergantung dari segmen pasar yang dituju oleh masing-masing department store.

Dengan semakin maraknya kenbutuhan akan leissure, perlu ditangkap lebih baik oleh peritel department store. Menurutnya, tahun ini format department store masih akan bertahan.

Namun department store juga harus waspada, mengingat tekanan tersebut juga dirasakan secara global dengan bergugurannya department store di luar negeri.

“Mereka perlu berbenah, apakah itu menuju ke adaptasi teknologi seperti misalnya menerapkan belanja dengan QR Code karena anak muda dompetnya itu buka fisik lagi mereka tidak suka pakai cash dan kartu,” ujarnya.

Di samping itu, untuk department store yang menyasar segmen yang lebih mature masih akan bertahan sebab kebutuhan untuk melihat dan mencoba produk masih tinggi.

Hanya saja, dirinya mengatakan department store ke depan harus adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan dari pelanggan untuk bisa terus bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×