CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.910   -85,00   -0,54%
  • IDX 7.266   -43,11   -0,59%
  • KOMPAS100 1.111   -6,75   -0,60%
  • LQ45 882   -4,70   -0,53%
  • ISSI 220   -1,06   -0,48%
  • IDX30 451   -2,78   -0,61%
  • IDXHIDIV20 543   -3,28   -0,60%
  • IDX80 127   -0,93   -0,73%
  • IDXV30 136   -1,75   -1,27%
  • IDXQ30 150   -0,96   -0,64%

Libur Panjang Imlek 2024 Dongkrak Tingkat Hunian Kamar Hotel di Jakarta


Minggu, 04 Februari 2024 / 17:12 WIB
Libur Panjang Imlek 2024 Dongkrak Tingkat Hunian Kamar Hotel di Jakarta
ILUSTRASI. Staf karyawan dengan menggunakan pelindung wajah dan masker membersihkan properti di salah satu hotel di Jakarta Selatan, Kamis (11/6). KONTAN/Baihaki/11/6/2020


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pebisnis hotel di Jakarta mengakui ada kenaikan tingkat hunian kamar atau okupansi saat Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2024 mendatang.  Perlu diketahui, libur Imlek 2024 berdekatan dengan akhir pekan sehingga memungkinkan adanya libur panjang atau long weekend Imlek 2024.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jakarta menyatakan, pada momen libur panjang tersebut ada kenaikan okupansi hingga 10% untuk beberapa hotel di Jakarta.

"Mudah-mudahan dengan libur panjang ini bisa meningkatkan okupansi sekitar 10% dibandingkan hari biasa, ujar Ketua PHRI, Sutrisno Iwantono kepada Kontan, Jumat (2/2) malam.

Iwantono menerangkan, permintaan sewa kamar pada momen tersebut akan berbeda pada rating bintang yang tersemat pada sebuah hotel.  Menurutnya, untuk hotel bintang tiga ke atas bisa mencapai okupansi hingga 70%. Sementara, okupansi untuk hotel bintang dua ke bawah akan berada di bawah level tersebut. 

Baca Juga: Intip Strategi Emiten Hotel Jelang Libur Panjang Imlek 2024

Disisi lain, ia menerangkan traffic pengunjung atau tamu hotel akan lebih banyak diisi dari orang dari luar daerah Jakarta.

"Sebenarnya kalau libur panjang seperti ini orang Jakarta lebih banyak ke luar kota. Nah yang kita harapkan itu kebalikannya orang daerah yang ingin berwisata ke Jakarta," ujarnya.

Iwantono menambahkan, bisnis perhotelan saat awal tahun umumnya lesu lantaran kegiatan perorangan maupun perusahaan belum terlalu padat. Ia menjelaskan, biasanya bisnis perhotelan baru akan moncer saat akhir tahun.

"Di penghujung tahun itu orang spending menghabiskan anggaran. Namun, ketika Januari hingga Maret (bisnis hotel) umumnya menurun. Ditambah lagi pemilu saat ini banyak kegiatan bisnis yang posisinya wait and see sehingga menyebabkan traffic hotel ikut berpengaruh," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×