Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can
JAKARTA. Demi memperkuat pendapatan berulangnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LKPR) menggenjot bisnis perhotelan. Perusahaan properti ini berencana membangun sekaligus mengoperasikan sendiri 50 hotel baru sampai dengan 2020.
Rinciannya, hotel anyar terdiri dari 10 hotel kelas atas alias hotel bintang lima dan 40 hotel kelas menengah. Untuk hotel kelas atas, Lippo akan tetap mengusung merek Aryaduta. Nah, untuk hotel kelas menengah, perusahaan bakal memperkenalkan merek baru yang masih dirahasiakan.
Rencana Lippo merambah hotel kelas menengah dilatarbelakangi oleh permintaan yang tinggi dari domestik. Berdasarkan catatan perusahaan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan hotel paling cepat di dunia, lebih dari 25% saban tahunnya.
"Hotel baru akan hadir di Jabotabek, Bali, serta berbagai kota utama di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur," jelas Rosmalia Hardman, Chief Marketing Officer (CMO) Hospitality & Leisure Group Lippo Karawaci di Jakarta, Selasa (3/6).
Rosmalia melanjutkan, penambahan jumlah hotel akan dilakukan berbarengan dengan pengembangan proyek Lippo. Asal tahu saja, Lippo memang sedang giat-giatnya membangun proyek superblok tidak terkecuali di luar Jawa.
Ekspansi Lippo di bisnis perhotelan sebelumnya relatif lambat. Sejak empat dekade silam, perusahaan baru punya delapan hotel dengan merek Aryaduta. Lokasinya antara lain dua di Jakarta serta masing-masing satu di Tangerang, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, dan Manado.
Kemudian, pada 2015, Lippo akan menggenapi jumlah hotelnya menjadi sepuluh seiring dengan dibukanya Aryaduta Bali Kuta dan Aryaduta Surabaya CITO. Rosmalia mengklaim rata-rata tingkat okupansi hotel yang sudah beroperasi stabil di atas 70%.
Untuk memperluas jaringan hotelnya, Lippo siap menggelontorkan investasi tidak kurang dari US$ 350 juta. "Asumsinya, masing-masing hotel kelas atas menelan investasi US$ 25 juta sedangkan hotel kelas menengah US$ 15 juta," terang Rosmalia.
Vice President & Head of Corporate Communication Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati menambahkan, kontribusi lini bisnis hospitality dan leisure saat ini hanya 8%. Dia menghitung, lini bisnis itu bisa menyumbang kontribusi double digit apabila rencana ekspansi menambah 50 hotel baru sudah terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News