kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lippo Karawaci (LPKR) jual dua mal ini seharga Rp 1,28 triliun


Rabu, 08 Januari 2020 / 11:48 WIB
Lippo Karawaci (LPKR) jual dua mal ini seharga Rp 1,28 triliun
ILUSTRASI. Erajaya Group meresmikan iBox di Senayan City dan Pejaten Village.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. LMIRT Management Ltd. (LMIRT), manager dari Lippo Malls Indonesia Retail Trust dan anak usaha yang dimiliki oleh PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli (CSPA) dengan NWP Retail atas penjualan kedua mall di Indonesia.

Adapun total nilai transaksi sebesar Rp1,28 triliun. Mal yang dijual adalah Pejaten Village dan Binjai Supermall.

Chief Executive Officer Manager REIT, James Liew berujar transaksi ini merupakan transaksi perdana setelah perubahan strategi LMIRT ke arah pengelolaan portofolio secara aktif. Di masa lampau, LMIRT menggunakan strategi beli dan pegang yang merupakan strategi pengelolaan portofolio secara pasif.

Menurutnya, Divestasi ini memberikan fleksibilitas dalam hal likuiditas untuk berinvestasi pada aset-aset baru, mengembalikan uang kas kepada para pemegang saham, atau menjajaki peluang investasi lainnya.

“Melangkah ke depan, kami akan terus mengoptimalkan portofolio untuk mengoptimalkan nilai pemegang saham. Transaksi ini menunjukkan kualitas portofolio kami serta memperkuat valuasi harga unit kami," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (8/1).

Harga penjualan senilai Rp 997,4 miliar untuk Pejaten Village dan Rp 283,3 miliar untuk Binjai Supermall lebih tinggi masing-masing sebesar 33.3% dan 19.3% dari harga perolehan awal sebesar Rp 748 miliar dan Rp 237,5 miliar pada saat diakuisisi di tahun 2012. 

Nilai tersebut juga merupakan diskon masing-masing sebesar 4,1% dan 8,3% dari nilai valuasi terbaru masing-masing mal sebesar Rp 1,04 triliun dan Rp 309 miliar. Diskon tersebut secara signifikan lebih tinggi daripada diskon tersirat NAV REIT saat ini ketika diperdagangkan. 

Transaksi ini memperkuat daya tarik pasar ritel Indonesia yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, kelas menengah yang bertumbuh pesat, serta demografi penduduk berusia muda dimana lebih dari separuh populasi berusia di bawah 30 tahun.

Dengan ritel modern yang hanya 25% dari total ritel, mal ritel memberikan peluang pertumbuhan yang sangat besar. Mal-mal di Indonesia telah mengalami pertumbuhan jumlah kunjungan yang kuat bahkan ketika ritel online telah beroperasi.

CEO LPKR, John Riady menambahkan, mal ritel akan terus menjadi bagian inti dari bisnis perseroan dan pihaknya akan terus bekerja untuk mengelola aset-aset secara proaktif untuk meningkatkan valuasi, mengidentifikasi peluang investasi, serta mengoptimalkan nilai pemegang saham.

"Dengan strategi pengelolaan portofolio secara aktif, REIT berada pada posisi yang lebih baik untuk menutup kesenjangan valuasinya dengan menjual asetnya yang memiliki harga pasar yang menarik," tutupnya.

Sekedar informasi, LPKR mempunyai kepemilikan di dua REIT yang tercatat di bursa efek Singapura, yaitu First Real Estate Investment Trust dan Lippo Malls Indonesia Retail Trust dengan aset yang dikelola masing-masing US$ 1 miliar dan US$ 1,4 miliar, per tanggal 30 September 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×