Lisensi mobil pedesaan akan digratiskan

Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Kementerian Perindustrian berencana menggratiskan lisensi mobil pedesaan. Langkah ini untuk memfasilitasi kebutuhan kendaraan niaga bagi kalangan petani dan nelayan dengan harga lebih terjangkau.

"Yang pegang lisensi itu Kementerian Perindustrian. Yang bikin, mau siapa juga boleh. Selama ini mobil jadi mahal karena ada lisensinya," kata I Gusti Putu Suryawirawan, Direktur Jenderal Industri Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Jumat (23/12).

Putu menegaskan, proyek mobil pedesaan tidak untuk tujuan komersial. Sehingga pemerintah tidak akan menentukan harga jualnya maupun harga batas atasnya. Penetapan harga mobil diserahkan ke produsen mobil. "Harganya ya dia atur sendiri tapi harganya akan murah. Mobilnya mereka bisa tambah fasilitas sendiri. Makin mewah ya makin mahal," ujar Putu.

Adapun proyek mobil pedesaan dirancang untuk memenuhi kebutuhan kendaraan niaga dalam negeri. Putu mengatakan, selama ini memang sudah banyak beredar mobil niaga keluarga agen pemegang merek (APM). Tapi, kebanyakan nelayan dan petani masih menggunakan alat angkut sendiri yang pemerintah nilai tidak layak jalan.

Maka dari itu, pemerintah ingin menciptakan mobil pedesaan buatan dalam negeri. "Kami ada pemikiran, kok mobil pedesaan kita buatan asing semua ya. Ayo kita bikin tapi yang layak jalan," kata Putu.

Nantinya produksi mobil pedesaan tidak akan dibuat secara massal. "Jangan salah, kami bukan mau bikin mobil besar-besaran. Kami tidak produksi di pabrik seperti yang dilakukan sekarang oleh APM," ujar Putu.

Presiden Institut Otomotif Nasional (IOI) I Made Dana M. Tangkas sebelumnya mengatakan saat ini IOI dan Kemenperin mengadakan kontes desain mobil pedesaan. Targetnya, desain mobil pedesaan akan rampung pada Februari 2017. Sedangkan prototipenya akan diluncurkan pada Agustus 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News