Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan ekonomi yang memicu pelemahan daya beli, L’Oréal Indonesia tetap memandang pasar domestik sebagai salah satu motor utama pertumbuhan bisnis regional.
Strategi berbasis inovasi produk, efisiensi harga, dan keberlanjutan menjadi andalan perusahaan untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri kecantikan di Tanah Air.
Baca Juga: L’Oréal Genjot Segmen Premium Berkelanjutan Lewat Kampanye Refill-at-Home
“Indonesia selalu menjadi pasar strategis bagi L’Oréal Group. Ini dibuktikan melalui investasi besar, termasuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi utama untuk kawasan Asia Tenggara,” ujar Melanie Masriel, Chief of Corporate Affairs, Engagement, and Sustainability L’Oréal Indonesia kepada Kontan.co.id, Senin (16/6).
Salah satu strategi terbaru yang diluncurkan adalah kampanye “Join The Refill Movement”. Inisiatif ini menyasar konsumen premium yang kini makin sensitif terhadap harga, namun tetap menginginkan kualitas dan pengalaman mewah.
Menurut Melanie, produk refill-at-home justru menjadi solusi yang lebih terjangkau.
“Harga produk refill bisa 10%–30% lebih murah dibandingkan kemasan penuh. Di tengah kondisi seperti ini, konsumen melihatnya sebagai pilihan yang cerdas,” jelasnya.
Meski segmen luxury beauty memiliki pasar lebih sempit dibandingkan mass market, potensi loyalitas konsumen di segmen ini tergolong kuat.
Inovasi refill-at-home dinilai mampu mendorong pembelian ulang (repeat purchase) dan memperkuat brand stickiness.
Baca Juga: Dorong Generasi Muda Berinovasi, Jawara L’Oréal Brandstorm 2025 akan Tanding di Paris
“Produk refill mendorong konsumen membeli ulang lebih cepat dan sering. Ini bukan hanya tentang keberlanjutan, tapi juga efisiensi bisnis jangka panjang,” imbuh Melanie.
Sebagai contoh, produk Kérastase Elixir Ultime Refill diklaim dapat mengurangi hingga 148 ton limbah kaca per tahun dan terbuat dari 100% plastik daur ulang.
Sementara YSL Beauty cushion refill hadir dengan sistem isi ulang dua langkah yang mempertahankan kesan mewah khas lini luxury.
L’Oréal Indonesia saat ini beroperasi melalui empat divisi utama:
- Consumer Products Division: mencakup merek mass market seperti Garnier, L’Oréal Paris, dan Maybelline – masih menjadi kontributor terbesar pendapatan.
- L’Oréal Luxe: produk premium seperti Lancôme, Kiehl’s, dan YSL Beauty.
- Professional Products Division: distribusi eksklusif untuk salon, seperti Kérastase.
- Active Cosmetics Division: produk dermo-kosmetik yang bekerja sama dengan dermatolog.
Baca Juga: Strategi TikTok Genjot Pertumbuhan Industri Kecantikan Lewat Beauty Fest 2025
Melanie menyebutkan bahwa pertumbuhan signifikan mulai terlihat pada segmen luxury, terutama berkat strategi refill dan pendekatan digital yang semakin intensif.
Selain sebagai pusat produksi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia juga menjadi prioritas investasi sosial dan pengembangan SDM bagi L’Oréal.
“Kami percaya pertumbuhan bisnis harus berjalan seiring dengan pemberdayaan komunitas. Karena itu, kami terus berinvestasi di people, manufacturing, dan sustainability ecosystem,” tuturnya.
Kampanye refill juga menjadi sarana edukasi konsumen terkait produk berkelanjutan. Meski kesadaran konsumen meningkat, tindakan nyata masih perlu ditumbuhkan secara bertahap.
“Refill is the new gold. Konsumen tidak perlu melakukan lompatan besar – cukup mulai dari langkah kecil seperti memilih kemasan isi ulang,” pungkas Melanie.
Selanjutnya: Indonesia Gadai Oke Sebut Transaksi Gadai Biasanya Naik Saat Masuk Tahun Ajaran Baru
Menarik Dibaca: Ini Cara Lunasi Cicilan Pinjaman Rp 10 Juta Setiap Bulanan dan Biaya Tersembunyi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News