Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Konsumsi kopi dalam negeri naik. Konsumsi kopi Indonesia naik menjadi 1,03 kilogram (kg) per kapita dari sebelumnya 800 gram per kapita.
Direktorat Jendral Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian Yusni Emilia Harahap mengatakan, minum kopi telah menjadi gaya hidup di masyarakat kota. "Tantangan kami adalah mendorong produksi kopi agar terus naik ditengah iklim yang saat ini tidak kondusif," katanya, Rabu (1/4).
Saat ini produksi specialty coffee yang dimiliki Indonesia seperti kopi luwak dan kopi organik nilai ekonominya makin tinggi dan premium. Oleh karena itu untuk menyikapi melemahnya harga kopi dunia, pemerintah akan mendorong pengembangan kopi specialty.
Seperti diketahui, kondisi iklim yang tidak kondusif membawa dampak pada pasokan kopi dunia. Pada 2015 produksi kopi diperkirakan defisit. Defisit karena penurunan produksi kopi dunia 2014 yang mengalami penurunan sebesar 4,6 juta bags atau turun 3,2% dibanding tahun 2013.
Tahun 2014 produksi kopi hanya mencapai 142 juta bags. 1 bags sama dengan 60 kilogram (kg). Sedangkan konsumsi tahun 2015 diperkirakan akan meningkat 1,8% menjadi 149 juta bags.
Pasokan yang berkurang bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengisi kekurangan pasokan tersebut. Asalkan, Kementerian Pertanian (Kemtan) dapat meningkatan rata-rata produktifitas kopi Indonesia.
Saat ini produktivitas kopi sekitar 750 kg per hektar (ha) menjadi 1.500 kg per ha. Maka Indonesia dapat menambah pasokan dunia sekitar 8 juta bags sampai 9 juta bags pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News