kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malindo Feedmill ekspor daging olahan ke Jepang


Selasa, 20 Januari 2015 / 21:49 WIB
Malindo Feedmill ekspor daging olahan ke Jepang
ILUSTRASI. Jadwal Lengkap MPL ID S12 Minggu 3 (3-6 Agustus), Klasemen dan Link Live Streaming


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) sudah siap mengekspor daging olahan ke Jepang. MAIN melalui anak usaha PT Malindo Food Delight telah mendapat persetujuan Pemerintah Jepang untuk mengekspor daging olahan ke negeri sakura tersebut.

"Dengan kepercayaan yang diberikan Pemerintah Jepang menunjukkan kualitas produk makanan olahan Malindo sudah memenuhi standar Jepang yang kita ketahui sangat ketat," ujar Direktur MAIN, Rewin Hanrahan dalam keterangan resmi, Selasa (20/1).

MAIN menjadikan ekspor ke Jepang sebagai langkah awal menembus pasar global. Perseroan kini sedang menyasar kawasan Asia dan Timur Tengah. Hal ini dilakukan lantaran potensi ekspor ke kawasan tersebut cukup besar. "Setelah ekspor ke Jepang, Malindo membidik pasar Singapura dan Timur Tengah," lanjut Rewin.

Ke depan, MAIN akan memaksimalkan ekspor makanan olahan ke Jepang untuk memenuhi target ekspor makanan olahan pemerintah sekitar US$ 200 juta. Adapun jenis makanan yang diekspor antara lain nugget, karage, wings, dan drumstick.

MAIN memang berencana meningkatkan kapasitas produksi pabrik daging olahan. Kapasitas terpasang pabrik daging olahan MAIN saat ini mencapai 7.000 ton per tahun. Namun, kapasitas produksi yang teralisasi baru sekitar 20% hingga 30%.

Tahun lalu, bisnis makanan olahan MAIN menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Hal ini tercermin dari performa perseroan hingga September 2014 yang mencatat penjualan bersih sebesar Rp 38,28 miliar dari bisnis makanan olahan.

Secara presentase masih kecil dibandingkan penjualan secara keseluruhan yang mencapai Rp 3,39 triliun. Namun, jika dibandingkan di periode yang sama tahun lalu nilai penjualan bersih dari makanan olahan hanya Rp 2,53 miliar.

Untuk mendukung ekspansinya MAIN telah mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sekitar Rp 500 miliar. Selain menambah kapasitas pabrik daging olahan, MAIN juga akan mengembangkan pabrik pakan dan membangun kandang baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×