kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malindo Feedmill (MAIN) genjot penjualan makanan olahan untuk pasar ekspor


Rabu, 23 September 2020 / 18:03 WIB
Malindo Feedmill (MAIN) genjot penjualan makanan olahan untuk pasar ekspor
ILUSTRASI. PT Malindo Feedmill. Foto:?malindofeedmill.com


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk ingin terus memperluas jangkauan pasar penjualannya. Emiten perunggasan yang memiliki kode saham MAIN tersebut mulai menjajal penjualan ekspor untuk pertama kalinya pada tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Malindo Feedmill, Andre Andreas Hendjan mengatakan, perusahaan mendapati adanya peluang pasar produk-produk olahan makanan di sejumlah seperti Jepang, Timor Leste, Papua Nugini, Brunei. Itulah sebabnya, MAIN berupaya melakukan penjajakan ke calon mitra distributor setempat untuk melakukan penjualan ekspor ke negara-negara tersebut.

Upaya penjajakan yang dilakukan sudah mulai membuahkan hasil. Pada 1 September 2020 lalu, MAIN berhasil melakukan pengapalan perdana atas 1 kontainer berisi 6 ton makanan olahan ke Jepang. 

Secara terperinci, produk makanan yang diekspor meliputi SunnyGold Nugget, SunnyGold Tempura, SunnyGold Karage Black Pepper dan SunnyGold Chicken Spicy Karage. Harapannya, penjualan ekspor ke Jepang bisa menjadi penjualan rutin alias repetitive order ke depannya.

Sementara itu, penjualan ekspor ke target tiga negara lainnya sejauh ini belum terealisasi dan masih dijajaki peluangnya. “So far operasional (penjajakan) berjalan baik, termasuk komunikasi maupun pengiriman sampel produk,” ujar Andre kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).

Harapannya, pengapalan ekspor ke Timor Leste dan Papua Nugini bisa terealisasi di kuartal keempat tahun ini atau paling lambat pada kuartal pertama tahun depan, sementara penjualan ekspor ke Brunei diproyeksikan baru bisa terealisasi pada tahun depan.

Produk yang akan diekspor ke tiga negara tersebut sama belaka, yakni produk makanan olahan, namun khusus untuk Timor Leste, MAIN rencananya akan mengekspor telur yang siap ditetaskan atawa hatching egg. 

Baca Juga: Malindo Feedmill (MAIN) Meracik Potensi Bisnis Ekspor Frozen Food

Nantinya, produk-produk makanan olahan yang diekspor ke negara tujuan diproduksi di pabrik makanan olahan di Cikarang yang dioperasikan oleh entitas anak usaha perusahaan, yaitu PT Malindo Food Delight. 

Menurut Andre, saat ini pabrik makanan olahan tersebut memiliki kapasitas produksi 6.600 ton per tahun. “Untuk saat ini kapasitas kami full untuk dalam negeri, tetapi kalau ada kebutuhan tambahan untuk pasar ekspor pasti kami akan sisihkan kapasitas kami,” kata Andre.

Terlepas dari upaya penjajakan yang dilakukan, porsi kontribusi ekspor dalam total penjualan konsolidasi diperkirakan masih rendah pada tahun ini. Proyeksi Andre, persentasenya masih akan di bawah 10% dari total penjualan konsolidasi. 

Sepanjang Januari - Juni 2020 lalu, MAIN mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 3,19 triliun, turun 17,54% dibandingkan realisasi penjualan bersih periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 3,87 triliun.

Secara terperinci, realisasi penjualan MAIN di enam bulan pertama terdiri atas penjualan pakan sebesar Rp 2,06 triliun, anak ayam/itik usia sehari Rp 514,85 miliar, ayam pedaging Rp 416,56 miliar, makanan olahan Rp 97,5 miliar, dan lain-lain Rp 95,56 miliar.

Seiring dengan penurunan penjualan bersih, MAIN membukukan rugi periode berjalan yang diatirbusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 44,22 miliar di semester I 2020. Sebelumnya, MAIN tercatat mencatatkan laba bersih sebesar Rp 145,93 miliar pada semester I 2019 lalu.

Selanjutnya: Malindo Feedmill (MAIN) Meracik Potensi Bisnis Ekspor Frozen Food

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×