kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manajemen dan serikat pekerja Garuda Indonesia akhirnya berdamai


Jumat, 06 Juli 2018 / 16:18 WIB
Manajemen dan serikat pekerja Garuda Indonesia akhirnya berdamai
Pernyataan Garuda Indonesia dengan serikat pekerja


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konflik antara manajemen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dengan pilot berakhir dengan perdamaian (islah). Hal ini usai kedua pihak mengadakan pertemuan pada kemarin dan menemui kata sepakat untuk sama-sama memperbaiki keran komunikasi.

Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama GIAA menyampaikan bahwa pihaknya bersama dengan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga) sama-sama berkomitmen menjaga dan memperbaiki kinerja perusahaan. "Kami bersepakat untuk terus melakukan komunikasi yang baik dengan Sekarga dan APG," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/7).

Dengan kesepakatan tersebut, Sekarga dan APG membatalkan rencana aksi mogok. Artinya, perusahaan masih akan menjaga kinerja operasinya khususnya menjelang musim penerbangan untuk haji.

"Kami berkomitmen dukung dan menyukseskan program nasional, untuk operasional perusahaan untuk penerbangan haji yang nanti tanggal 17 Juli 2018 akan dimulai fase I," terang Pahala.

Captain Bintang, Presiden APG menyampaikan pihak asosiasi mengedepankan faktor keselamatan sebagai yang paling utama. Oleh karena itu, dirinya mendesak manajemen untuk terus menjaga faktor keselamatan sebagai prioritas utama.

"Tujuan kami untuk menjaga safety ke penumpang yang kami bawa. Karena Garuda punya standar bintang lima paling tidak kami ikut kritik direksi kalau berkaitan dengan urusan keselamatan," kata Bintang.

Dirinya berharap ke depan tidak ada lagi perseteruan antara manajemen dengan karyawan. Menurutnya islah dan komitmen untuk sama-sama memperbaiki kinerja dan pelayanan Garuda Indonesia ke depan bisa lebih baik.

"Keselamatan itu nomer satu, kalau direksi bisa ganti. Kalau nanti (ada) direksi baru lagi dan buat pelanggaran keselamatan ya kami teriak, terutama untuk pelayanan publik," ujar Bintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×