Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
Di samping itu, peluang juga datang dari musim panen puncak yang terjadi di kuartal IV. Dus, baik produksi CPO maupun karet di kuartal IV 2020 diperkirakan akan mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan realisasi kuartal II maupun kuartal III tahun ini.
Makanya, PNGO ingin mengail peluang yang ada dengan memaksimalkan kinerja produksi. Caranya, PNGO akan menambah tenaga pemanen dengan memanfaatkan mekanisme tenaga borongan.
Baca Juga: Konsorsium WIKA raih kontrak pembangunan green building di UGM
Selain itu, PNGO juga akan melakukan pembelian alat-alat unit evakuasi buah demi menjaga kelancaran pengiriman buah, serta mengadakan pemberian insentif bagi pemanen yang bisa mencapai target panen.
Terlepas dari peluang yang muncul, realisasi penjualan PNGO diperkirakan meleset dari target. Proyeksi perusahaan, realisasi penjualan di sepanjang tahun ini akan mencapai kurang lebih Rp 1,5 triliun lebih rendah dari target penjualan semula yang dipatok sebesar Rp 1,7 triliun.
Selanjutnya: PTPP raih kontrak baru Rp 12,57 triliun per Oktober 2020, didominasi proyek BUMN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News