kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manfaatkan peluang, perusahaan konsumer tingkatkan produksi


Selasa, 03 Maret 2020 / 18:53 WIB
Manfaatkan peluang, perusahaan konsumer tingkatkan produksi
ILUSTRASI. Produk PT. Kino Indonesia Tbk


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepanikan berbelanja (panic buying) yang ditunjukkan di beberapa pusat swalayan modern tampaknya bakal mendorong peningkatan suplai produk oleh industri barang konsumsi (consumer goods). 

Perusahaan seperti PT Kino Indonesia Tbk (KINO) misalnya, sudah melihat gejala ini bahkan sebelum wabah virus corona diumumkan di Indonesia.

"Ini sebetulnya bukan hal baru karena kami sudah melihat permintaan akan beberapa produk kami seperti hand sanitizer sudah mengalami peningkatan yang signifikan sejak lebih dari sebulan lalu saat wabah virus corona pertama kali mencuat ke permukaan," terang Budi Muljono, Direktur Keuangan KINO kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3).

Untuk beberapa produk, Budi mengakui sudah ada kenaikan permintaan. Hanya saja ia tak memberikan detailnya, hanya saja, fokus perusahaan yang memproduksi hand sanitizer merek Eskulin ini ialah agar dapat memenuhi permintaan di pasaran.

Baca Juga: Menteri Perdagangan jamin pasokan bahan pokok aman sampai bulan Mei nanti

Untuk saat ini, KINO belum berniat meningkatkan kapasitas produksi. Namun, Budi juga menyebut segala kemungkinan dimungkinkan, termasuk untuk menaikkan kemampuan produksi agar bisa terus mensuplai kebutuhan pasar.

Sebenarnya, tanpa virus corona, KINO sedang dalam tahap penambahan kapasitas pabrik. KINO diketahui telah berencana menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 350 miliar di tahun ini untuk meningkatkan kapasitas produksi produk personal care.

Sementara itu dari sisi pelaku industri konsumer lainnya, Orang Tua (OT) Group melihat, belum ada lonjakan permintaan yang tinggi dari distributor dan agen.

"Mungkin karena bukan produk kebutuhan pokok. Dan tidak ada rencana untuk menambah suplai, semua berjalan normal seperti biasa," sebut Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3). 

Oleh karena itu menurut manajemen, belum mendesak untuk meningkatkan kapasitas produksi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×