kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Maraknya impor sepeda dari China, Produsen domestik menjerit


Minggu, 29 Desember 2019 / 15:49 WIB
Maraknya impor sepeda dari China, Produsen domestik menjerit
ILUSTRASI. Sejumlah produsen sepeda dalam negeri keluhkan maraknya impor sepeda dari China. KONTAN/Fransiskus Simbolon/04/11/2011


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen sepeda dalam negeri merasakan dampak masifnya sepeda impor dari China. Baik itu produsen berorientasi ekspor maupun domestik, bahkan konsumen ikut kena getahnya. 

Direktur Insera Sena produsen sepeda Polygon William Gozali menjelaskan perusahaan merasakan dampak secara tidak langsung fenomena masifnya impor sepeda dari China. "Meski demikian kami tidak bisa katakan positif atau negatif karena memang sasaran pasar Polygon agak berbeda," jelasnya kepada Kontan.co.id,  Selasa (23/12). 

Baca Juga: Proses PKPU kelar, begini ikhtiar Wimcycle lepas dari jeratan utang

William bilang, Polygon bakal melihat kondisi pasar terlebih dahulu. Sebab sebagai produsen sepeda berorientasi ekspor perlu  memperhatikan kondisi Brexit dan perang dagang China dan Amerika Serikat. Jika memang ada kesempatan ekspor, Polygon akan menggarap pasar semampunya. 

Adapun untuk pasar domestik, William mengakui Polygon akan memperhatikan kompetisi dari pasar. Jika ada peluang untuk berkembang lebih maka akan diusahakan untuk merebutnya. 

Menanggapi masifnya impor sepeda dari China, William berharap regulator dapat menertibkan impor sepeda sehingga lebih adil bagi industri dalam negeri. "Kami tidak minta fasilitas, tapi  hanya mengharapkan perlakuan adil," tegasnya. 

Baca Juga: Sektor saham ini diprediksi bakal bersinar dan meredup pada tahun depan

William melihat kondisi Indonesia saat ini yang dibanjiri sepeda impor mahal dengan harga puluhan hingga ratusan juta. Namun, proses impor sepeda mahal itu sama sekali tidak ada data di impor Indonesia. 

William mengungkapkan data impor menunjukkan rata-rata harga impor sepeda hanya Rp 200,000/unit sehingga bea masuk dan pajak yang dibayar tidak lebih dari Rp 30,000/unit. Padahal banyak sepeda impor yang lebih mahal dari itu.  

Menurut William hal ini tidak adil karena setiap sepeda yang diproduksi oleh pabrik di dalam negeri membayar pajak sekitar 15% dari harga jual, sedangkan sepeda impor mahal bisa masuk dengan cara tidak jelas dengan bea masuk dan pajak jauh lebih rendah. 

Baca Juga: Selundupkan Harley Davidson, mantan dirut Garuda terancam penjara hingga 10 tahun

Hal lain yang kita khawatirkan ialah sepeda impor dengan kualitas buruk yang akan merusak pandangan orang terhadap sepeda, khususnya sepeda anak-anak. "Polygon sudah pernah bicara mengenai safeguard tetapi menurut kami yang paling penting adalah adanya pengawasan lebih ketat ketika sepeda di impor yang nilainya tidak wajar," ujarnya. 

Meski sudah ada upaya menjaga kualitas dengan SNI tetapi menurut William di lapangan masih banyak pelanggaran sehingga yang paling dirugikan adalah konsumen.

Selain Polygon, produsen sepeda lain PT Roda Maju Bahagia selaku produsen sepeda merek Element MTB, police bike, Camp, Ion, dan Capriolo juga mengakui merasakan dampak impor sepeda dari China. 

Baca Juga: Siap-siap, Bea Cukai bakal perketat pengawasan barang bawaan penumpang

CEO Roda Maju Bahagia, Hendra menyatakan kesulitan membangun pabrik karena biaya ekspansi jadi terbatas. "Hal ini disebabkan biaya masuk untuk sparepart dan sepeda impor sama saja. Beda dengan 2018 saat masih ada selisih sekitar 10%," ujarnya. 

Meski sulit, Roda Maju Bahagia telah menyiapkan cara untuk tetap menjaga pangsa pasarnya dan menghadapi impor sepeda dari China. Hendra bilang perusahaan memproduksi sepeda dengan kualitas yang lebih baik dari yang diimpor dari negeri Panda tersebut. 

Sebab kalau dibuat dengan kualitas yang sama, otomatis cost lebih besar dan pasar sudah makin sempit. "Jadi kami segmen Roda Maju Bahagia untuk kelas menengah ke atas dan menjamin kualitasnya," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×