Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo
Menurut William hal ini tidak adil karena setiap sepeda yang diproduksi oleh pabrik di dalam negeri membayar pajak sekitar 15% dari harga jual, sedangkan sepeda impor mahal bisa masuk dengan cara tidak jelas dengan bea masuk dan pajak jauh lebih rendah.
Baca Juga: Selundupkan Harley Davidson, mantan dirut Garuda terancam penjara hingga 10 tahun
Hal lain yang kita khawatirkan ialah sepeda impor dengan kualitas buruk yang akan merusak pandangan orang terhadap sepeda, khususnya sepeda anak-anak. "Polygon sudah pernah bicara mengenai safeguard tetapi menurut kami yang paling penting adalah adanya pengawasan lebih ketat ketika sepeda di impor yang nilainya tidak wajar," ujarnya.
Meski sudah ada upaya menjaga kualitas dengan SNI tetapi menurut William di lapangan masih banyak pelanggaran sehingga yang paling dirugikan adalah konsumen.
Selain Polygon, produsen sepeda lain PT Roda Maju Bahagia selaku produsen sepeda merek Element MTB, police bike, Camp, Ion, dan Capriolo juga mengakui merasakan dampak impor sepeda dari China.
Baca Juga: Siap-siap, Bea Cukai bakal perketat pengawasan barang bawaan penumpang
CEO Roda Maju Bahagia, Hendra menyatakan kesulitan membangun pabrik karena biaya ekspansi jadi terbatas. "Hal ini disebabkan biaya masuk untuk sparepart dan sepeda impor sama saja. Beda dengan 2018 saat masih ada selisih sekitar 10%," ujarnya.
Meski sulit, Roda Maju Bahagia telah menyiapkan cara untuk tetap menjaga pangsa pasarnya dan menghadapi impor sepeda dari China. Hendra bilang perusahaan memproduksi sepeda dengan kualitas yang lebih baik dari yang diimpor dari negeri Panda tersebut.
Sebab kalau dibuat dengan kualitas yang sama, otomatis cost lebih besar dan pasar sudah makin sempit. "Jadi kami segmen Roda Maju Bahagia untuk kelas menengah ke atas dan menjamin kualitasnya," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News