Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) telah menyerap semua anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) mereka di tahun 2023 senilai Rp 20 miliar.
“Tahun ini kami menganggarkan capex sebesar Rp 20 miliar untuk biaya maintenance alat produksi. Dimana dananya sudah terserap semua,” ungkap Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh, saat dihubungi Kontan, Selasa (10/10).
Kemudian, saat ditanya mengenai target perseroan hingga akhir tahun ini, Ridwan mengakui bahwa di tahun 2023 target dipengaruhi dari terjadinya penurunan permintaan dari pelanggan jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Hal ini ungkapnya disebabkan oleh menurunnya produksi sarung tangan global akibat tingginya oversupply akibat produksi ketika masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Intip Update Pengembangan Proyek Nusantara Infrastructure (META)
“Meskipun permintaan menurun, Perseroan masih mendapatkan re-order untuk penggantian cetakan sarung tangan dan menargetkan penjualan hingga akhir tahun 2023 ini akan lebih tinggi dari penjualan sebelum masa pre-covid 2019 dengan margin laba bersih yang dipertahankan di atas 20%,” jelasnya.
Terkait penjualan, jika merujuk pada laporan keuangan MARK pada semester I kemarin, penjualan produk sarung tangan secara lokal dan ekspor memang penurunan penjualan.
Pada penjualan lokal per-semester 1-2023 tercatat turun 44,6% menjadi Rp 63,4 miliar dari sebelumnya Rp 114,43 miliar. Sedangkan, penjualan luar negeri juga turun 61,22% menjadi Rp 199,2 miliar dari sebelumnya Rp 513,69 miliar.
Terkait penurunan ini, Ridwan mengatakan di tahun 2022 permintaan global akan sarung tangan masih tinggi sampai dengan semester 1-2022. Namun memasuki semester 2-2022 perseroan mengalami perlambatan seiring dengan situasi pandemi yang berakhir.
“Volume penjualan YoY dibandingkan periode tahun lalu secara keseluruhan turun sebesar 59,5 % atau dari 8,6 juta cetakan sarung tangan menjadi 3,5 juta cetakan sarung tangan di semester-1 2023,” ungkapnya.
Baca Juga: Fokus Pada Bisnis Inti, Begini Strategi Investasi Blibli (BELI)
Akan tetapi menurut dia, hasil penjualan semester-1 2023 kemarin sudah menunjukkan pemulihan. Ini berdasarkan hasil research Asosiasi Sarung Tangan Malaysia, tetap menunjukkan pertumbuhan permintaan sarung tangan.
“Memasuki masa normalisasi diprediksi akan tumbuh 5-8% per tahun dengan kebutuhan 300 miliar pcs sarung tangan di 2023,” jelasnya.
Hal ini dianggap akan mendorong permintaan produk cetakan sarung tangan perseroan secara moderat hingga bisa bertumbuh 6-10% per tahun.
“Kami juga selalu berusaha melakukan inovasi dan juga efisiensi dalam lini produksi hal ini tercermin dari perbandingan penjualan dan laba bersih yang berhasil dicetak oleh perseroan yang selalu di atas 20%,” katanya.
Hingga kuartal-4 tahun ini MARK telah mengekspor produk sarung tangan mereka ke 5 negara. Yaitu Malaysia, China, Thailand, Vietnam dan Amerika Serikat.
Ekspansi juga sedang coba dijajaki MARK di akhir tahun ini dengan mencoba penetrasi produk ke negara India dan Srilanka.
Selain ekspansi dengan mencoba memasarkan ke negara baru, untuk bisa mengejar target penjualan Perseroan ungkap Ridwan juga telah melakukan perbaikan internal untuk mencapai profit maksimal.
“Kami juga melakukan beberapa efisiensi biaya produksi serta senantiasa membuat produk cetakan tangan inovatif yang bisa menghemat energi,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News