kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

Marketing Sales per September 2025 Lesu, Ini Strategi PWON untuk Dongkrak Penjualan


Selasa, 11 November 2025 / 19:56 WIB
Marketing Sales per September 2025 Lesu, Ini Strategi PWON untuk Dongkrak Penjualan
ILUSTRASI. Dari kanan: Direktur Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi, General Manager Marketing Pakuwon Group Liliani Harsono dan Direktur Pakuwon Group Fenny menunjukkan berbagai proyek Pakuwon Group pada 'Golden Age' Pakuwon Group Property Expo 2025, Kamis (8/5/2025). Pameran yang berlangsung di Fashion Atrium Pakuwon Mall Surabaya ini berlangsung hingga 11 Mei 2025 dengan menawarkan berbagai properti Pakuwon yang berada di kawasan Pusat Kota, Surabaya Barat dan Surabaya Timur. (SURYA/HABIBUR ROHMAN)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi marketing sales PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tengah menghadapi tekanan hingga September 2025.

Director of Business Development PWON Ivy Wong mengungkap, marketing sales PWON per September 2025 sebesar Rp 903 miliar, turun sekitar 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Perlambatan ini dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi, sikap konsumen yang masih berhati-hati, serta momentum libur panjang yang dirasakan sampai dengan semester 1,” ungkap Ivy kepada Kontan, Selasa (11/11/2025).

Dari sisi internal, lanjut Ivy, angka tersebut dipengaruhi oleh strategi peluncuran proyek baru, penentuan harga yang selektif, kesiapan pipeline proyek yang disesuaikan dengan permintaan pasar, serta kecepatan perizinan dan penyelesaian proyek. 

Sementara dari sisi eksternal, penjualan PWON dipengaruhi oleh beberapa faktor makro seperti tingkat suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), daya beli masyarakat, serta kebijakan pemerintah, termasuk perpanjangan PPN DTP hingga 2027 yang menjadi katalis positif. 

Baca Juga: Moncer, Pakuwon Jati (PWON) Catat Pendapatan Rp 4,79 Triliun per Kuartal III 2025

Meski menghadapi tekanan, PWON tetap memandang prospek jangka menengah sektor properti secara positif. 

Optimisme tersebut didorong oleh arah kebijakan moneter yang mulai longgar melalui tren penurunan suku bunga, serta keberlanjutan insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) perumahan hingga 2027. 

“Kami juga tetap optimis terhadap prospek kinerja di quarter terakhir seiring dengan peluncuran proyek baru dan berbagai strategi yang akan kami lakukan,” kat Ivy.

Untuk memperkuat performa penjualan di sisa tahun ini, strategi yang dilakukan PWON ialah menjalin kerja sama dengan perbankan untuk menggelar pameran properti, serta menawarkan suku bunga kredit yang lebih kompetitif bagi konsumen. 

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Realisasikan Marketing Sales Rp 603 Miliar pada Semester I-2025

Selain itu, upaya pemasaran juga diperluas melalui kanal digital dan strategi berbasis data untuk menjangkau calon pembeli secara lebih efektif.

PWON turut melakukan diversifikasi produk agar lebih sesuai dengan preferensi pasar, termasuk menghadirkan hunian dengan konsep dan fitur yang memberikan kenyamanan tambahan bagi konsumen. 

Dari sisi operasional, perseroan berupaya meningkatkan efisiensi dalam proses konstruksi serta memastikan seluruh aktivitas bisnis tetap sejalan dengan kebijakan dan regulasi pemerintah yang berlaku.

Hingga akhir tahun, PWON membidik marketing sales sebesar Rp 1,35 trilliun.

Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) Kejar Pendapatan Naik High Single Digit di Tahun Ini

Selanjutnya: Menperin Optimistis Ekspansi Perusahaan Tekstil Sinyal Positif bagi Industri TPT

Menarik Dibaca: POCO Tawarkan Harga Spesial 11.11 Mega Sale, Diskon hingga Rp500.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×