kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.265   -85,00   -0,53%
  • IDX 7.073   -92,58   -1,29%
  • KOMPAS100 1.039   -16,65   -1,58%
  • LQ45 818   -13,93   -1,67%
  • ISSI 212   -2,57   -1,20%
  • IDX30 421   -5,97   -1,40%
  • IDXHIDIV20 506   -5,92   -1,16%
  • IDX80 118   -2,08   -1,73%
  • IDXV30 121   -1,72   -1,40%
  • IDXQ30 139   -1,80   -1,29%

Incar Pertumbuhan Positif, Prodia Widyahusada Siapkan Strategi Ini pada Tahun 2025


Rabu, 29 Januari 2025 / 13:46 WIB
Incar Pertumbuhan Positif, Prodia Widyahusada Siapkan Strategi Ini pada Tahun 2025
ILUSTRASI. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) tengah mempersiapkan berbagai strategi untuk meraih pertumbuhan positif pada tahun 2025. TRIBUNNEWS/HO


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di bidang layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) tengah mempersiapkan berbagai strategi untuk meraih pertumbuhan positif pada tahun 2025. 

Sebagai gambaran, PRDA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,59 triliun per kuartal III-2024. Meskipun terjadi penurunan sebesar 0,9% dibandingkan tahun lalu, PRDA mencatatkan perbaikan yang cukup signifikan, dengan kenaikan 3,8% dibandingkan kuartal II-2024.

Dewi Muliaty, Direktur Utama PRDA, menyatakan bahwa meskipun perusahaan telah memulai langkah-langkah awal untuk tahun 2025, hasil keseluruhan tahun 2024 masih harus menunggu audit final. 

Baca Juga: Fokus Berinovasi, Intip Strategi Prodia Widyahusada (PRDA) di Tahun 2025

Ia mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan pada kuartal pertama 2025 akan dipengaruhi oleh banyaknya hari libur, dan karena itu, pihaknya lebih memilih untuk "wait and see" sebelum memberikan proyeksi lebih lanjut.

“Target kami memang selalu tinggi, kami tidak akan membuat target yang rendah. Namun, untuk proyeksi tahun 2024, kami masih harus menunggu hasil akhir, karena kami tidak bisa memberikan angka pasti sebelum audit,” ujar Dewi saat ditemui KONTAN beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2025, PRDA berencana untuk memperkenalkan lebih dari 14 tes kesehatan baru yang lebih kompleks dan terfokus pada aspek preventif serta prediktif. Tes-tes ini, yang belum banyak dikenal oleh masyarakat, akan difokuskan pada deteksi dini berbagai masalah kesehatan yang lebih rumit, memberikan pendekatan lebih proaktif terhadap kesehatan masyarakat Indonesia.

"Fokus kami pada tes kesehatan yang preventif dan prediktif ini, karena kami ingin membantu masyarakat untuk mengetahui risiko kesehatan sejak dini, agar bisa mencegah penyakit serius di masa depan," jelasnya.

Selain itu, PRDA juga berencana untuk memperluas jangkauan produk digital mereka. Salah satunya adalah pengembangan aplikasi *U by Prodia* yang dilengkapi dengan fitur Smart Report 2.0 dan Health Plan.

Baca Juga: Prodia Widyahusada Intip Peluang Pertumbuhan Kinerja Lewat Program Pemerintah

Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memonitor kesehatan mereka secara lebih menyeluruh, dengan memberikan rekomendasi yang lebih terpersonalisasi, serta membantu mencegah dan mengelola kondisi kesehatan seperti diabetes dan kolesterol.

Tak hanya berfokus pada konsumen, PRDA juga akan meluncurkan *Prodia for Doctors*, sebuah platform yang memungkinkan dokter untuk berinteraksi lebih mudah dengan layanan PRDA, serta memberikan akses langsung kepada mereka untuk memantau kondisi pasien melalui aplikasi ini.

Dewi menekankan bahwa pengembangan platform digital ini adalah bagian dari upaya Prodia untuk melakukan transformasi digital yang lebih menyeluruh.

Dalam kesempatan yang sama, Dewi Muliaty memberikan apresiasi terhadap program pemeriksaan kesehatan gratis yang akan diluncurkan oleh Pemerintah pada Februari 2025. Meskipun Prodia tidak terlibat langsung dalam program ini, Dewi meyakini bahwa inisiatif ini dapat memberikan dampak positif bagi kesadaran kesehatan masyarakat Indonesia.

“Pemeriksaan kesehatan gratis sangat bagus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan rutin. Kami yakin, meskipun Prodia tidak terlibat langsung, program ini akan membuka lebih banyak peluang bagi layanan pemeriksaan lanjutan di sektor swasta seperti Prodia,” tambah Dewi.

 

Dengan berbagai langkah inovatif yang sedang disiapkan, perusahaan optimis akan mampu meningkatkan pendapatan dan memperluas pangsa pasar di tahun 2025.

Dewi Muliaty menegaskan bahwa perusahaan terus berkomitmen untuk mengedepankan inovasi dalam layanan kesehatan serta memperkuat transformasi digital untuk menciptakan aliran pendapatan baru.

“Transformasi digital adalah kunci untuk masa depan Prodia, dan kami akan terus berinovasi untuk menyediakan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” tutup Dewi. 

Selanjutnya: Plaza Indonesia (PLIN) Bantah Kabar Penjualan Hotel Grand Hyatt Jakarta Rp 12,5 T

Menarik Dibaca: 8 Buah Sehat yang Bagus untuk Dikonsumsi Penderita Diabetes

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×