Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha
KONTAN.CO.ID - Populix mengungkapkan dalam laporan terbarunya tentang Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025 bahwa masyarakat Indonesia akan lebih selektif dalam berbelanja selama Ramadan tahun ini. Survei yang melibatkan 1.100 responden, yang hampir 90% di antaranya beragama Islam, menunjukkan penurunan minat beli pada produk sekunder seperti fesyen, perabot rumah tangga, dan barang elektronik dibandingkan dengan tahun lalu.
Dari hasil survei, produk fesyen, yang selama ini menjadi prioritas kedua dalam daftar belanja, mengalami penurunan yang signifikan. Minat beli untuk produk pakaian dan barang-barang fesyen turun dari 78% menjadi hanya 55%.
Demikian pula, pembelian perabot rumah tangga mengalami penurunan drastis dari 28% menjadi 11%, sedangkan barang elektronik menurun dari 16% menjadi 7%.
Selain itu, pembelian properti seperti tanah dan bangunan, yang meskipun tetap menjadi prioritas terkecil, juga diperkirakan akan menurun secara signifikan.
Baca Juga: PT Pos Indonesia & Pemerintah Lakukan Operasi Pasar Jaga Harga Pangan Jelang Ramadan
Indah Tanip, Vice President of Research Populix, menjelaskan bahwa dii Ramadan tahun ini, mayoritas masyarakat tidak segan-segan untuk menunda pembelian barang non-esensial, khususnya barang elektronik atau produk mewah lainnya. Bahkan untuk makanan yang secara persentase prioritasnya sedikit berkurang, apabila diteliti ternyata juga turut terdampak dari segi kualitas.
Meski tetap menjadi prioritas utama, sektor makanan dan minuman mengalami perubahan signifikan dalam hal kualitas. Saat ditanya mengenai pilihan antara membeli makanan dengan harga lebih murah namun kualitas standar, atau yang lebih mahal dengan kualitas lebih tinggi, 33% responden cenderung memilih opsi yang lebih murah dengan kualitas standar. Menariknya, keputusan ini lebih banyak dipilih oleh responden laki-laki, yang lebih mengutamakan kuantitas.
Sebanyak 42% responden mengaku bahwa keputusan mereka dalam memilih makanan dan minuman sangat bergantung pada kebutuhan. Di sisi lain, 33% responden perempuan cenderung lebih menimbang kebutuhan sebelum membeli, dibandingkan dengan yang memilih harga murah.
Populix juga menemukan bahwa lebih dari separuh responden menyatakan akan sedikit mengurangi pembelian makanan dan minuman tidak esensial selama Ramadan. Namun, sekitar 33% responden mengaku akan mengurangi pembelian secara signifikan.
Baca Juga: Promo Jelang Ramadan di Hari Hari Swalayan Berakhir Besok, Diskon Besar di Superindo
"Populix melihat perilaku konsumsi yang lebih selektif ini disebabkan oleh meningkatnya kewaspadaan untuk menghindari overspending selama Ramadan. Hal ini menjadi catatan penting bagi pengusaha, terutama produsen dan peritel, untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar tetap bisa menarik pembeli selama bulan Ramadan," kata Indah.
Populix juga mencatat bahwa meskipun mayoritas masyarakat Indonesia tidak akan banyak mengutak-atik anggaran belanja mereka tahun ini, perilaku konsumsi yang lebih bijak dan selektif menunjukkan kecenderungan masyarakat untuk berbelanja secara lebih efisien, terutama untuk produk non-esensial.
Indah menjelaskan lebih lanjut bahwa tahun ini sangat berbeda dengan tahun kemarin, karena masyarakat lebih hati-hati dalam menggunakan anggaran mereka. Mereka lebih fokus ke hal-hal esensial, seperti makanan dan minuman untuk sahur, berbuka, juga Lebaran.
"Alasannya karena budget untuk Ramadan adalah budget gabungan antara THR dan tabungan, dan tahun ini sepertinya mereka ingin lebih berhemat dan berfokus dulu ke THR saja tanpa menggunakan tabungan," ungkapnya pada KONTAN, Rabu (19/12).
Laporan ini diharapkan menjadi panduan bagi pengusaha dan pemangku kepentingan industri untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka di bulan Ramadan 2025, agar tetap relevan dengan kebutuhan konsumen yang semakin selektif.
Selanjutnya: Boruto: Two Blue Vortex Chapter 19 Bahasa Indonesia, Bocoran Resmi dan Jadwal Rilis
Menarik Dibaca: Harga Emas Kembali Dekati Rekor, Terpicu Geopolitik Ukraina dan Tarif Baru Trump
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News