Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program subsidi atau bantuan pemerintah sebesar Rp 7 juta untuk pembelian setiap unit motor listrik dinilai masih belum optimal.
Merujuk laman SISAPIRa.id, hingga Minggu (25/6) tercatat sisa kuota subsidi masih mencapai 199.160. Artinya, baru 840 pendaftar yang memanfaatkan fasilitas bantuan pemerintah ini dari total 200.000 kuota yang disiapkan untuk motor listrik.
Jika dirinci, sebanyak 818 kuota kini dalam proses pendaftaran, 18 kuota dalam proses verifikasi dan 4 kuota yang telah tersalurkan untuk penggantian potongan harga Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua dari pemerintah ke perusahaan industri.
Baca Juga: Cerita Penyaluran Subsidi Sepeda Motor Listrik yang Tak Bertaji
Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arif mengungkapkan, pogram bantuan pemerintah ini baru memasuki bulan kedua. Masyarakat dinilai masih menahan diri.
"Belum dirasakan progress yang cukup baik dikarenakan adanya wait and see masyarakat atas program ini," kata Febri kepada Kontan, Jumat (23/6).
Menurutnya, diperlukan sosialisasi program yang lebih intensif ke depannya.
Selain itu, perusahaan industri dan dealer juga dinilai memiliki peran penting untuk mendorong promosi dan kampanye program bantuan pemerintah ini.
Febri melanjutkan, dalam memastikan penyaluran bantuan pemerintah ini, proses verifikasi dilakukan dengan berbagai tahapan.
Baca Juga: Ada Kendala Insentif Mobil Listrik, Ini Kata Pelaku Industri
Salah satunya mengenai kepastian dokumen seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) hingga verifikasi untuk data lainnya.
"Terbitnya STNK membutuhkan waktu 2 pekan hingga 4 pekan," kata Febri.
Untuk itu, ia menghimbau para perusahaan industri agar tidak khawatir terkait proses verifikasi dan penggantian maupun klaim bantuan pemerintah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News