Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan iklim dan isu sosial menjadi ancaman serius warga dunia,termasuk Indonesia. Maka dari itu, penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) menjadi tujuan bagi semua negara2 untuk berperan aktif dalam menjaga dunia.
Sejalan dengan hal tersebut PT Maja Agung Latexindo Tbk telah melakukan perubahan sumber energi sebagai penggerak mesin produksinya dari batu bara menjadi energi bahan bio mass.
Direktur Utama Maja Agung Latexindo Imelda menjelaskan selain pentingnya peran aktif dalam ekonomi hijau sebagai menjaga kelestarian alam, produk Maja Agung Latexindo mendapatkan sebuah strategi berupa story value untuk bisa dapat bersaing di pasar global dalam meningkatkan penjualannya, di mana pemerintah juga sedang melakukan pengendalian atas limbah industri berupa polusi.
“Apabila melihat lebih dalam mengenai aktivitas industri sarung tangan berbahan dasar karet, tentunya kita sadar bahwa karet itu merupakan tanaman yang memiliki manfaat lain selain getah karet itu sendiri, seperti penyerapan karbon dan menghasilkan oksigen lebih maksimal," katanya melalui keterangan tertulis, Jumat (17/11).
Baca Juga: Sektor Pertambangan Dorong Penjualan Alat Berat Intraco Penta (INTA)
Seperti kita ketahui, hal- hal di atas menjadikan Maja Agung Latexindo sebagai perusahaan yang memiliki kesinambungan sejak 30 tahun yang lalu sampai masa-masa yang akan datang. Dengan langkah perseroan menjadi terbuka tentu harapannya bisa mempercepat Maja Agung Latexindo lewat ticker-nya SURI menjadi pemain lokal di pasar global.
Maja Agung Latexindo melepas sebanyak-banyaknya 1.266.875.000 saham biasa atas nama, atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham.
Sementara, harga yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 160 sampai dengan Rp 170 setiap saham.Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi right sizing bagi para calon investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News