Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk.(MEDC) menargetkan produksi minyak dan gas (migas) sebesar 155.000 hingga 160 barrel oil equilavent per day (MBOEPD) sampai tutup tahun ini.
"Di sektor minyak dan gas, pengemboran pengembangan dan peningkatan infrastruktur yang sedang berlangsung diharapkan dapat mempertahankan tingkat produksi dengan target sepanjang tahun sebesar 155 sampai 160 MBOEPD," ungkap Direktur dan Chief Administrative Officer Medco Energi Internasional, Amri Siahaan dalam acara Public Expose Live, dikutip Kamis (11/9/2025).
Emiten keluarga Panigoro itu juga mengatakan bahwa pada sisa tahun ini, perseroan portfolio akan terus melakukan eksplorasi dan pengembangan, mengoptimalkan aset yang ada, serta berinvestasi dalam proyek energi terbarukan.
Baca Juga: Akuisisi Blok Corridor, Medco Energi (MEDC) Incar Tambahan Laba US$ 145 Juta
Khusus pengembangan sektor migas, MEDC telah menyelesaikan akuisisi hak partisipasi dengan Repsol E&P, S.à.r.l. untuk mengakuisisi Fortuna International (Barbados), Inc yang memegang hak kepemilikan tidak langsung sebesar 24% di PSC Corridor.
"Yang salah satunya adalah 24% hak partisipasi di PSC Corridor dari Repsol," tambah Amri.
Dengan penyelesaian 24% ini, Medco mencatatkan peningkatan kepemilikn di PCS Corridor menjadi 70% dari semula 46%.
"Perseroan juga terus mengevaluasi peluang baru di pasar domestik maupun regional," tambah Amri.
Akuisisi ini diharap juga dapat mendorong kinerja Medco di sisa tahun. Dengan asumsi harga minyak mid cycle, Medco memperkirakan aset ini dapat memberikan tambahan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sekitar US$ 145 juta pada tahun 2026.
"Jadi aset atau Repsol di Corridor ini tentu sangat-sangat memenuhi kriteria yang kami buat. Apalagi kami sebagai operator di sana," tambahnya.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Capai Lifting Minyak Perdana dari Lapangan Migas Forel
Ekspansi sektor bisnis migas Medco pun akan terus digenjot, tahun ini, terlihat dari Capital Expenditure (Capex) atau atau belanja modal untuk migas sebesar US$ 400 juta.
"Capex ini diperuntukkan untuk proyek gas di Blok D Natuna dan Koridor, serta kegiatan pengeboran di Oman Blok 60, dan juga beberapa kegiatan development di Bualuang (Thailand)," jelas Amri.
Adapun, sepanjang semester satu tahun ini, Medco mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 37 juta atau sekitar Rp 608,88 miliar (asumsi kurs Rp 16.456). Nilai ini turun 81,5% menjadi jika dibandingkan peride sama tahun lalu yang sebesar US$ 201 juta.
Dari sisi pendapatan, Medco juga mencatatkan koreksi 2,31% menjadi US$1,13 miliar setara Rp18,29 triliun dari US$1,16 miliar pada semester I-2024.
Dari jumlah tersebut, pendapatan kontrak dengan pelanggan menyumbang US$1,11 miliar, turun dibandingkan US$1,14 miliar pada tahun sebelumnya. Pendapatan keuangan juga sedikit turun menjadi US$23,63 juta dari US$24,30 juta.
Baca Juga: Laba Tergerus, Medco (MEDC) Tunggu Operasi Smelter Bareng Amman Mineral (AMMN)
Selanjutnya: Kejar Penjualan Naik 5% di 2025, Sido Muncul Rilis Produk & Sasar Pasar Ekspor Baru
Menarik Dibaca: 11 Cara Menghilangkan Perut Buncit yang Membandel Menurut Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News