kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Medco tambah kapasitas PLTG Panaran sebesar 30 MW


Kamis, 18 September 2014 / 10:53 WIB
Medco tambah kapasitas PLTG Panaran sebesar 30 MW
ILUSTRASI. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyiapkan sejumlah jurus untuk menghadapi tahun 2023. TRIBUNNEWS/HO


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Medco Energy lewat anak usaha PT Medco Power Indonesia sudah menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Panaran sebesar 30 mega watt (MW) sejak 8 September 2014. Artinya, pembangkit ini kini memiliki kapasitas energi total sebesar 85,5 MW dari sebelumnya 55,5 MW.

Menurut Head of Corporate Counsel PT Medco Power Indonesia, Ibnu Nurzaman tambahan kapasitas ini berkat pihaknya mendatangkan satu perangkat berupa pendingin (chiller) yang bisa menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga gas hingga 30 MW. "Tambahan ini yang sudah beroperasi," kata dia kepada KONTAN, Rabu (17/9).

Dengan adanya tambahan ini, Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Fazil E. Alfitri bilang, PLTG Panaran berubah menjadi pembangkit listrik tenaga gas dan uap atau PLTGU. Sebab, perangkat pendingin ini bisa memanfaatkan gas buang dari pembangkit listrik untuk digunakan kembali. "Ini merupakan bentuk efisiensi karena menambah kapasitas pembangkit listrik tanpa menambah bahan bakar," jelas dia.

Gas bagi PLTGU Panaran I ini berasal dari gas milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Sumatra yang dijual dalam satu paket untuk PLTG  Dale Energi Batam milik Medco dengan kapasitas 100 MW dan satu pembangkit milik PLN Batam dengan kapasitas 25 MW. "Harga gasnya saya lupa karena naik turun," kilah Fazil.

Medco Power Indonesia sendiri memiliki 64% saham PT Mitra Energi Batam. Ini adalah perusahaan konsorsium yang mengembangkan proyek pembangkit listrik Panaran I. Sisa 36% saham milik PT PLN Batam .PLTG Panaran I ini sudah beroperasi sejak Oktober 2004 dengan kapasitas 55,5 MW. 

Total nilai investasi untuk proyek PLTG Panaran ini sebesar US$ 55 juta. Sekitar US$ 40 juta dari biaya investasi ini berasal dari pinjaman Bank Mandiri. Sedangkan sisanya berasal dari ekuitas perusahaan sendiri. Kontraktor yang mengerjakan proyek ini adalah Mitsui dan Hyundai. 

Selain PLTG Panaran, Medco Power tengah menyelesaikan pembangunan PLTG Tanjung Uncang di bawah konsorsium PT Energi Listrik Batam. Adapun kapasitas PLTG Tanjung Uncang ini mencapai 70 MW. 

Saat ini pembangunan pembangkit listrik ini sudah mencapai 75%. Perusahaan berharap Januari 2015 nanti, PLTG ini sudah bisa beroperasi secara komersial.

Investasi untuk pembangkit Tanjung Uncang ini mencapai US$ 65 juta. Sekitar 70 % pendanaan dari Indonesia Infrastruktur dan sisanya dari satu lembaga keuangan lainnya, maupun dari kas internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×