Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Murdaya Widyawimarta Poo, atau lebih dikenal sebagai Murdaya Poo, dikabarkan meninggal dunia pada Senin (7/4/2025) pukul 1:57 di Singapura.
DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Jakarta mengunggah berita duka cita ini pada akun Instagram resminya.
"Segenap Jajaran Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia turut berduka cita atas meninggalnya Bapak Murdaya Widyawimarta Po, semoga kebajikan semasa hidup mendiang mengkondisikan terlahir di alam Bahagia," tulis Walubi Jakarta, Senin (7/4/2025).
Mantan Menteri Agama Lukman Saefuddin juga mencuit hal yang sama dalam akun resmi X.
Baca Juga: Kabar Duka, Pengusaha Murdaya Poo Meninggal Dunia
"Selamat berpulang sepenuh rela dan bahagia, Pak Murdaya Poo. Mendiang adalah sosok yang berjasa besar dalam melahirkan UU Kewarganegaraan dan UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Semoga terlahir kembali dengan bahagia di alam yang lebih tinggi".
Murdaya Poo adalah salah satu tokoh bisnis paling sukses di Indonesia. Dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$ 1,2 miliar pada 2022 menurut Forbes, ia pernah menempati posisi ke-37 dalam daftar orang terkaya di Indonesia pada tahun tersebut.
Murdaya Poo lahir pada 12 Januari 1946 di Blitar, Jawa Timur, dari keluarga sederhana. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi di Universitas Indonesia pada 1962, menunjukkan bakat akademik sejak usia muda.
Namun, perjalanan kariernya dimulai dari bawah. Pada usia muda, ia bekerja sebagai penjual koran untuk mencari nafkah.
Pada 1972, di usia 26 tahun, ia memulai langkah besar dengan mendirikan perusahaan kontraktor yang menjadi cikal bakal kesuksesannya.
Baca Juga: Kekayaan Sejumlah Konglomerat Indonesia Turun di Akhir Januari 2025
Perusahaan ini kemudian berkembang menjadi PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) dan Central Cipta Murdaya (CCM) Group pada 1984 bersama istrinya, Siti Hartati Murdaya.
Pernikahan mereka pada 1972 tidak hanya memperkuat ikatan pribadi, tetapi juga menjadi fondasi kemitraan bisnis yang sukses.
Pasangan ini memiliki empat anak Prajna Murdaya, Metta Murdaya, Uppekha Murdaya, dan Karuna Murdaya, yang kini turut terlibat dalam pengelolaan bisnis keluarga, termasuk sebagai komisaris MKPI.
Murdaya Poo dikenal sebagai otak di balik transformasi kawasan Pondok Indah dari lahan perkebunan sawit menjadi salah satu wilayah elite di Jakarta Selatan.
Melalui MKPI yang didirikan pada 29 Maret 1972, ia membangun berbagai proyek properti yang kini menjadi ikon di Indonesia.
Baca Juga: 5 Miliarder Asia Tenggara dengan Penurunan Kekayaan Tertajam 2024, 3 dari Indonesia
Berikut adalah beberapa portofolio properti utamanya
1. Pondok Indah Mall (PIM)
Berlokasi di Jl Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dibuka pertama kali pada 1991 sebagai PIM 1, diikuti PIM 2 pada 2005, dan PIM 3 pada 2020, dengan total luas 103.000 meter persegi.
Baca Juga: Investasi di Indonesia Pasca-Lebaran Masih Menarik, Ini Catatan Pengusaha
PIM dilengkapi Street Gallery, taman air, dan akses langsung ke lapangan golf Pondok Indah. Kawasan ini menampung lebih dari 35.000 penduduk dan menjadi "rumah kedua" bagi warga Jakarta Selatan.
2. Puri Indah Mall
Berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat. Didirikan pada 1997 di bawah PT Antilope Madju Puri Indah, anak perusahaan Pondok Indah Group.
Mal ini melengkapi portofolio mal elit Murdaya di Jakarta Barat, menargetkan segmen kelas menengah atas dengan fasilitas modern.
3. Pondok Indah Residences
Berlokasi di Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Selesai dibangun pada 2018, terdiri dari tiga menara (Maya, Kartika, Amala) dengan total 784 unit pada lahan 2,8 hektar.
Baca Juga: Sepak Terjang Hendro Gondokusumo Membangun Kerajaan Properti dengan Bendera Intiland
Menara Kartika memiliki 232 unit (32 lantai), Amala 216 unit (31 lantai), dan Maya 336 unit (24 lantai), dilengkapi kolam renang ukuran Olimpiade, gym, dan keamanan 24/7, menargetkan ekspatriat dan keluarga kaya.
4. InterContinental Jakarta Pondok Indah
Berlokasi di Jl Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan. Hotel bintang 5 yang terintegrasi dengan PIM, ini menawarkan fasilitas kelas dunia dan menjadi salah satu penyumbang pendapatan hotel signifikan bagi MKPI.
5. Pondok Indah Golf Apartment dan Office Towers
Berlokasi di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Terdiri dari tiga menara apartemen golf dan tiga menara perkantoran (Office Tower 1, 2, 3), melengkapi ekosistem perumahan dan bisnis di kawasan tersebut.
6. Jakarta International Expo (JIExpo)
Berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Pusat konvensi terbesar di Jakarta dengan luas 44 hektar, menyelenggarakan Jakarta Fair dan berbagai pameran internasional.
Portofolio ini dikelola di bawah Pondok Indah Group (MKPI), dengan kapitalisasi pasar Rp 23,08 triliun per Senin (7/4/2025).
Ekspansi Bisnis di Luar Properti
Selain properti, Murdaya Po memperluas sayapnya melalui CCM Group, yang didirikan pada 1984.
CCM mengelola lebih dari 50 anak perusahaan di berbagai sektor perkebunan dan agribisnis seperti kelapa sawit dan kayu lapis.
Selanjutnya sektor manufaktur dengan memproduksi sepatu Nike melalui PT Hardaya Aneka Shoes Industry dan distribusi via PT Berca Sportindo, serta merek lokal League, semua di bawah kepemimpinan Siti Hartati Murdaya.
Kemudian di sektor teknologi melalui berbagai anak perusahaan di bidang IT dan konstruksi.
Baca Juga: Menilik Kiat Sukses Pengusaha RI Berbisnis Properti di Negeri Kanguru
Pada puncaknya, kekayaan Murdaya mencapai 2,1 miliar dolar AS pada 2016 (peringkat 8 terkaya di Indonesia), meskipun turun menjadi 1,2 miliar miliar dolar AS pada 2022 akibat fluktuasi ekonomi global.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Murdaya Poo, Sukses Menyulap Kebun Sawit Jadi Kawasan Elite", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/properti/read/2025/04/07/155344221/murdaya-poo-sukses-menyulap-kebun-sawit-jadi-kawasan-elite?page=all#page2.
Selanjutnya: Cek Gift Code Ojol The Game 7 April 2025 Terupdate Berikut Ini, yuk!
Menarik Dibaca: Cek Gift Code Ojol The Game 7 April 2025 Terupdate Berikut Ini, yuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News