Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
“Perusahaan fokus untuk terus melaksanakan kontrak jangka panjangnya dengan IPP Indonesia dan Asia Tenggara,” tulis Manajemen BYAN.
Pada akhir September 2020, BYAN telah berkomitmen dengan pelanggannya berupa kontrak penjualan batu bara sekitar 10 juta ton untuk kuartal IV-2020. Batu bara yang dijual BYAN memiliki nilai kalori rata-rata 4.577 kcal/kg.
Pihak BYAN juga memastikan seiring adanya pandemi Covid-19 tidak ada pembatalan material atas tonase batu bara yang dikontrak.
Lebih lanjut, BYAN telah menggunakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak US$ 43,1 juta secara year to date (ytd) hingga kuartal III-2020. Jumlah ini sebenarnya masih di bawah panduan capex revisi BYAN sebanyak US$ 66,4 juta yang disebabkan adanya penundaan izin pemberian pinjaman.
Baca Juga: Masih ada potensi cuan! Cek jadwal cum dividen 18 saham di awal September
Terdapat beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh BYAN. Di antaranya kegiatan di tambang Tabang, termasuk pengaspalan sebagian ruas jalan angkut batu bara. Lalu, terdapat pembangunan fasilitas jalan angkut dan dermaga batu bara baru serta perluasan kapasitas penimbunan di Balikpapan Coal Terminal (BCT).
“Kami juga berharap pembangunan fasilitas jalan angkut dan pemuatan tongkang akan selesai sesuai jadwal pada tahun 2022,” pungkas Manajemen BYAN.
Sebagai informasi, pendapatan BYAN turun 12,28% (yoy) menjadi US$ 1 miliar per kuartal III-2020. Adapun laba bersih BYAN tergerus 48,36% (yoy) menjadi US$ 108,23 juta.
Selanjutnya: Cuan di awal September! Cek 13 emiten yang tetapkan cum dividen pekan ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News