kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Melihat Strategi AKR Corporindo (AKRA) Mengoptimalkan Bisnis Kawasan Industri JIIPE


Jumat, 12 September 2025 / 18:23 WIB
Melihat Strategi AKR Corporindo (AKRA) Mengoptimalkan Bisnis Kawasan Industri JIIPE
ILUSTRASI. Kinerja AKR Corporindo (AKRA) ditopang bisnis pengelolaan kawasan industri Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) terus mengupayakan peningkatan kinerja pada 2025. Salah satu lini usaha yang kini menjadi andalan AKRA untuk meraih cuan adalah bisnis pengelolaan kawasan industri Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. 

Sejak 2021 lalu, JIIPE yang dikelola oleh anak usaha AKRA yakni PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera telah menyandang status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Berdasarkan data masterplan, JIIPE memiliki luas lahan mencapai 3.000 hektare (Ha) yang terdiri dari kawasan industri seluas 1.761 Ha, kawasan pelabuhan seluas 406 Ha, dan kawasan residensial dan komersial seluas 800 Ha.

Head of Investor Relations AKRA Ignatius T. Prayoga menyampaikan, JIIPE telah menjadi salah satu motor utama AKRA dalam meningkatkan kinerja keuangannya. Pada semester I-2025, kawasan industri ini berkontribusi 19% terhadap total laba bruto AKRA yang tercatat sebesar Rp 1,95 triliun.

Baca Juga: Kontribusi JIIPE Naik, Intip Rekomendasi Saham AKR Corporindo (AKRA)

AKRA juga membukukan pendapatan dari utilitas KEK JIIPE sebesar Rp 311 miliar pada paruh pertama 2025 atau melesat 317% year on year (yoy). Selain itu, AKRA juga mencetak penjualan lahan KEK JIIPE sebesar 22 Ha pada semester I-2025 atau setara 22% dari target penjualan lahan tahun ini yang dipatok sekitar 80 Ha sampai 100 Ha.

Ignatius percaya diri, AKRA bisa memenuhi target penjualan lahan di KEK JIIPE. Secara historis, peningkatan penjualan lahan di kawasan industri tersebut terjadi ketika memasuki semester kedua.

"Dalam dua tahun terakhir, kami bisa lihat sebagian besar penjualan lahan di JIIPE terjadi pada kuartal IV, sehingga kami berharap pada saat itu bisa mendapat handover dari klien kami," ujar dia dalam paparan publik, Selasa (9/9/2025).

Manajemen AKRA optimistis jumlah tenant KEK JIIPE akan terus bertambah pada masa mendatang. Salah satu sentimen yang bisa berdampak positif bagi AKRA adalah kebijakan tarif impor 19% dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia. Kebijakan ini berpotensi meningkatkan daya tarik investasi asing ke Indonesia dan KEK JIIPE dipandang menjadi salah satu tujuan investasi industri berarti dan berteknologi tinggi bagi para investor.

Ditambah lagi, pemerintah juga gencar mengembangkan hilirisasi mineral untuk mendukung industri bernilai tambah seperti alumina, nikel, tembaga, dan lain sebagainya. KEK JIIPE pun diklaim cocok sebagai tujuan investasi di sektor tersebut.

Status KEK yang melekat pada JIIPE diyakini akan meningkatkan daya tarik bagi kawasan industri tersebut. Untuk menarik arus investasi, KEK JIIPE diguyur sejumlah insentif fiskal dan non fiskal untuk memudahkan investor membuka usahanya di Indonesia.

Di antaranya adalah pembebasan bea masuk dalam rangka pembangunan, kemudahan perizinan ketenagakerjaan tenaga kerja asing, relaksasi ekspor impor untuk barang yang telah ditentukan, hak guna bangunan hingga 80 tahun, dan kemudahan izin lingkungan.

Baca Juga: AKR Corporindo (AKRA) Catat Pendapatan Utilitas JIIPE Naik 315% pada Semester I-2025

"Beberapa tenant kami sudah mendapat pembebasan corporate tax dari 10 sampai 20 tahun," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan AKRA Suresh Vembu dalam kesempatan yang sama, Selasa (9/9).

Tak hanya insentif, KEK JIIPE yang dikelola AKRA juga didukung oleh fasilitas utilisasi yang lengkap seperti listrik yang turut menggunakan panel surya berkapasitas 400 kilowatt peak (KWp), serta fasilitas pengolahan air dan gas. Selain itu, ada fasilitas pelabuhan terintegrasi dengan kapasitas angkutan 10 juta ton per tahun yang akan mendukung proses distribusi produk para tenant di kawasan industri tersebut, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Dengan sederet insentif dan fasilitas tadi, target yang diberikan pemerintah kepada KEK JIIPE tidak main-main. Dalam hal ini, KEK JIIPE ditargetkan mampu mendatangkan investasi sebanyak Rp 237,86 triliun dan menyediakan lapangan kerja sebanyak 199.818 orang.

Suresh melanjutkan, saat ini KEK JIIPE memiliki tiga ekosistem industri yang telah beroperasi penuh. Di antaranya adalah ekosistem tembaga dan logam, ekosistem industri kaca, dan ekosistem industri kimia. 

Salah satu tenant besar KEK JIIPE di ekosistem tembaga dan logam adalah PT Freeport Indonesia (PTFI) yang mengoperasikan smelter tembaga single line dan refinery logam mulia dengan nilai investasi sebesar US$ 3,67 miliar. Melalui smelter tersebut, PTFI akan memproduksi 600.000 ton tembaga per tahun, yang mana 100.000 ton di antaranya akan diserap oleh tenant KEK JIIPE lainnya PT Hailiang Nova.

PTFI juga akan memproduksi 30 ton--50 ton emas yang nanti diserap oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Emiten ini juga akan membangun fasilitas manufaktur logam mulia di KEK JIIPE.

 

Di ekosistem industri kaca, KEK JIIPE memiliki tenant besar yakni PT Xinyi Glass Indonesia yang berinvestasi sebesar US$ 700 juta. Mereka membangun pabrik kaca panel surya hingga kaca otomotif dan konstruksi dengan luas lahan 98,5 Ha dan kapasitas 1.100--2.000 ton per hari. 

Beberapa waktu lalu, perusahaan ini sudah pernah melakukan ekspor dari pelabuhan di KEK JIIPE berupa floating glass bening seberat 205,7 ton menuju Riyadh, Arab Saudi,

Sementara untuk ekosistem industri kimia, KEK JIIPE telah kedatangan tenant besar pada November 2024 yakni Hebang, perusahaan asal China yang memproduksi soda ash, klorida, dan produk pertanian. Ada pula Golden Elephant, perusahaan kimia China yang turut menjadi tenant KEK JIIPE sejak April 2025.

"Di luar itu, kami juga memiliki beberapa ekosistem industri lainnya seperti data centre, cold storage, dan smart warehouse,” tandas Suresh. 

Selanjutnya: IPO Tak Melulu Cari Dana Ekspansi, Ada Sebagian Yang Justru Masuk Kantong Afiliasi

Menarik Dibaca: Begini Cara Praktis Menjaga Kelembapan Kulit Sehari-hari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×